Okey, perjalanan kali ini dengan
tujuan ke kota Bandung, ibukota propinsi Jawa Barat. Ini mau keluar kota juga
sebenernya karena mau ada undangan pernikahan sohib bapaknya Nares. Sang calon
pengantin pria dan calon pengantin wanita, orangtua mereka tinggal di Bandung,
makanya seluruh prosesi pernikahan diadakan di Bandung. Walaupun mereka berdua
kerja dan tinggal di Jakarta, tapi ya karena orangtua di Bandung, makanya semua
acara di Bandung.
Naaah, begitu suamiku bilang mau
menghadiri pernikahan sohibnya di Bandung, pasti langsung mulai dibayangin sama
persiapan barang bawaan Nares deh. Antara senang dan takut dalam persiapan
pergi ke Bandung. Secara ini perjalanan luar kota pertama bawa Nares, jadi
harus prepare lebih banyak lagi. Jarak kota Jakarta Bandung sekitar 130km yang
bisa ditempuh dengan waktu 3 jam, membuat saya selalu berputar otak untuk
menyiapkan semua keperluan Nares yang secara garis besar terbagi atas
kelompok-kelompok ini:
- Pakaian (baju acara, baju pergi santai, baju santai/baju rumah, baju tidur, jaket, celana)
- Peralatan mandi (sabun, bedak, sisir, handuk, perlak)
- Peralatan makan (food container, sendok, tempat minum, bibs, warmer)
- Peralatan di jalan (stroller, mainan)
- Peralatan renang (karena di hotel ada kolam renang dan ada rencana berenang, makanya kudu bawa perlengkapan renang)
- Perlengkapan tidur (bantal, guling, selimut)
- Makanan
Hehe, simpel yah? Cuma 6 kategori
kok. Tapi ya itu, itu kelompok besarnya. Ternyata setelah dijalanin dan
dipersiapkan, perintilannya banyak banget. Buduuuh, nggak cukup semalem untuk
persiapannya. Makanya, H-2 udah mulai nyicil barang-barang Nares yang mau
dibawa.
Malam H-2, persiapan untuk baju-baju Nares.
Untuk bawa bajunya Nares, biar
gampang dan tinggal “bruk bruk bruk”, saya pilih pake box container (ukuran
20liter) aja lagh. Hohooo, kan gede gitu yah. Mau pake tas, tapi males
nyusunnya, belum lagi yang ukuran tasnya Nares kurang cukup besar (muatannya
nggak banyak kalo untuk nginep). Ya maklum saja, saya ini tipe ibu yang praktis
dan efisien. Jadi harus menghindari yang tidak fleksibel gitu degh. Ehm,
sebenernya ini praktis apa males ya? #Uuups...
Nih, yang dicemplungin ke box
container-nya Nares:
- Baju pergi (baju pesta untuk kawinan), 3 pieces
- Baju pergi bawa jumper, 4 pieces
- Baju santai bawa yang short sleeves, 3 pieces
- Baju tidur tangan panjang, 1 piece
- Celana panjang buat bobo, 1 piece
- Legging, 2 pieces
- Diapers, 10 pieces
- Sabun, minyak telon, bedak, baby oil, cotton bud (bawa versi yang travelling)
- Perlak besar
- Baju renang, 1 piece
- Handuk besar dan handuk kecil, masing-masing 1 piece
- Swim trainer, 1 piece
- Bantal, guling, selimut, masing-masing 1 piece
- Bibs, 2 pieces
Selain yang di box container,
saya juga mempersiapkan beberapa set yang perlu untuk taro di diapers bag.
Kenapa saya pecah menjadi 2 (diapers bag dan box container)? Soalnya mobil yang
saya pake dalam perjalanan ini mobil sedan. Nah, mobil sedan itu kan bagasi dan
kabinnya terpisah. Jadi kalo semua keprluan Nares ditaroh di box container,
which is box itu mau taro di bagasi, pasti nanti susah mau ngambilnya selagi masih di perjalanan. Makanya saya pisah
jadi 2. Selain itu, kalo jalan-jalan juga kan nggak mungkin bawa-bawa box kan?
Nah, yang ditaro di diapers
bag-nya Nares:
- Diapers, 3 pieces
- Jumper, 2 pieces
- Legging, 1 piece
- Handuk kecil, 2 pieces
- Mainan (teether, rattler, boneka, softbook)
- Tissue basah dan tissue kering
- Minyak telon
- Baju santai, 1 set (atasan dan bawahan)
- Perlak kecil, 1 piece
- Wet bag
- Kain flanel buat alas, 1 piece
- Jacket
- Bibs, 2 pieces
Travelling, tetap dengan mpasi rumahan...
Sampai saat ini, saya sebagai
emaknya Nares, masih tetep keukeuh marikeuh untuk kasih mpasi yang homemade.
Biar kata saya nggak bisa masak (tapi jago makan lho), tapi kalo buat
makanannya Nares, harus bisa masak. Kalo kata nekwannya Nares, masak makanan
bayi itu kan kaya maen “incak-incak”. Itu bahasa aseli Singkawang, Kalimantan
Barat, yang artinya masak-masakan. Gampang lah, kalo kata nekwan! Akh, kalo
begitu saya memilih untuk masak makanan Nares sendiri saja. No instant, kalo
kata garis kerasnya. Daaaaan, memang yang terlintas pertama kali di benak saya
pas bapaknya Nares ngaak keluar kota itu, ya pertanyaan “gimana makannya Nares
yah..???” Hohooo, hare geneee? Tenaaang, selagi ada google, ada group mpasi
rumahan, insyaAllah masalah terpecahkan. Yang penting mah niat. Selagi niat
ngelanjutin mpasi, pasti ada jalan. So, jadi, sibuk deh tingak tinguk contekan
tentang mpas homemade travelling version. Baca blog bu ibu yang pada mpasi
homemade. Jadi juga deh, inspirasi bawa makanan Nares ke Bandung.
Ini dia menu yang saya siapin
buat Nares selama di luar rumah:
Jumat pagi dan Jumat siang :
kentang + kaldu ayam + kapri manis
Jumat sore : air perasan jeruk
Sabtu pagi dan Sabtu siang :
kabocha + kentang + edamame
Sabtu sore : buah pisang
Semua bahan makanannya bakalan
disiapin dari rumah, selama perjalananan masuk cooler bag. Nanti begitu masuk
hotel, tinggal masuk kulkas deh. Biasanya sih, saya selalu masak menu yang
berbeda antara makan pagi dan siang. Cuma kali ini (karena perjalanan), saya
memutuskan bikin satu menu, biar nggak repot (baca: m.a.l.a.s). Hihihi... Liat
aja, buahnya aja yang disiapin yang gampang-gampang juga. Yah, walaupun gitu,
masih tetap pede karena mpasi-nya nggak instant.
Prinsipnya siyh, selama travelling
itu makanan yang dibawa adalah makanan yang mudah dimasak, makanan yang nggak
mudah basi, dan makanan yang disukain sama anaknya. Kenapa? Karena e karenaaa,
biar dia makannya gampang.
Malam H-1, persiapan perlengkapan makan dan makanan Nares
Udah dapet lah yah, ide menu yang
mau dibikin buat Nares. Nah,s ekarang tinggal nyiap-nyiapin aja. Kukus kentang,
kukus edamame, sama rebus kapri manis (nggak berani kukus, soalnya warna kapri
kalo dikukus jadi cokelat), peres jeruk, kalo pisang sih nggak usah
diapa-apain. Udah dikukus, terus dibagi-bagi ke wadah kecil degh, sesuai dengan
porsi makan Nares. Biasa sih aku masukin ke food container yang ukuran 120ml.
Pas buat sekali makannya Nares. Buat yang hari Jumat, aku masukin ke hot bag. Buat
yang hari Sabtu, aku masukin ke cooler bag. Done! Selesai beres-beres makanan
Nares jam 11 malem. Itu baru buat makanannya.
Next, perlengkapan makannya dan
perabotan lenong makanan. Hufth, banyak juga ya, yg mesti dibawa. Hidddiiih,
padahal pergi cuma semalem, tapi kok repotnya kaya mau pergi 5 malem. So,
mendingan pergi 5 malem sekalian, repotnya ya sama! Gapapa degh, semangat, demi
jalan-jalan keluar kota. Hihiiiy...
Nah, ini dia perlengkapan
penunjang makan:
- Botol minum air putih (uhuuuy, sengaja beli baru soalnyaaah yang ada di rumah suka tumpah-tumpah. Nah, yang baru ini, anti tumpah!
- Cooler bag beserta isinya (ice pack, ice gel)
- Spon cuci piring beserta sabun cuci piring (bawa di tempat yang kecil aja)
- Sendok makan, 2 pieces
- Bibs, 4 pieces
- Slow cooker (walaupun akhirnya nggak kepake, karena di hotel ada pemanas air yang bisa dipake buat angetin makanannya Nares)
Nggak bawa piring-piring nares,
soalnya makan langsung dari food container aja. Biar sekalian ngangetin, jadi
nggak banyak bawaan. Akh, lagi-lagi saya malas... hihihi!
Di malam ini juga, persiapan
masukin ke bagasi : stroller dan mainan Nares!
Done!!! Legaaa, akhirnya kelar juga
beberes perlengkapan Nares. Gileee, emak babenya cuma 1 travelling bag kecil,
ini si neng Nares perlu 1 box container plus 2 cooler bag plus 1 bag untuk
perlengkapan makannya. Yihaaa, selamat ya bu ibu... Kalo mau jalan-jalan, yang
pertama harus disiapin itu adalah mental. Mental untuk nyiapin ini itu semua
keperluan anak.
Eh, tapi ternyata di dalam
perjalanan itu ada yang kelupaan saya bawa lho. Air panas! Hah, jadi agak susah
degh, tanpa air panas. Padahal kegunaannya banyak. Bisa buat cebok-nya Nares,
bisa buat rendem makanan Nares. Okey, besok-besok kalo mau pergi, saya bakalan
standby air panas.
No comments:
Post a Comment