1.29.2018

TELAT PERPANJANG SIM SEHARI? BIKIN BARU JAWABNYA

Hahaha... udah, jangan terlalu meresapi judul tulisan ini ya. Cukup baca aja sekali, skip lanjut baca isi tulisannya aja. InsyaaAllah bermanfaat... (aamiin). Nggak usah nanya siapa yang telat perpanjang Surat Ijin Mengemudi (SIM). Pokoknya, pesen saya, jangan sampai lupa ya itu tanggal berlaku SIM kita. Mau SIM A, SIM B, atau apapun, pokoknya jangan sampai telat deh. Kalau buka-buka dompet, coba jangan lupa liat sekalian itu periode SIM. Secara kalau KTP sih enak ya, kan nggak ada masa berlakunya alias seumur hidup. Kalo SIM? 5 (lima) tahun sajaaa...

1. Telat perpanjang SIM? Ada batas waktu?
Ini ya, jaman now, ternyata telat perpanjang SIM 1 hari aja, hitungannya sudah harus bikin baru. Entah mulai kapan peraturan ini berlaku, yang jelas, kalau dulu sih masih boleh lewat 14 hari tuh perpanjang SIM. Sekarang nggak bisa. Yah, demikian laporannya pandangan mata. Makanya, jangan kelewat ya, masa berlaku SIM kita.

2. Kalau gitu, datangnya kemana?
Nggak perlu datang ke gerai atau SIM keliling. Percuma, karena akan ditolak. Nah, kalau bikin baru kan ya harus di tempat awal bikin SIM lah. Entahlah apa kepanjangannya, kemarin saya datang ke SATPAS SIM POLDA METRO JAYA yang berada di Daan Mogot sana. Secara kalau di gerai atau SIM keliling itu nggak ada yang buat SIM baru, maka datanglah ke SATPAS SIM wilayah kita.

3. Dokumen yang disiapkan?
Bawa saja dari rumah, copy dari KTP dan SIM lama. Masing-masing jumlahnya 5 lembar saja. Mau copy di SATPAS SIM juga ada kok. Harganya kemarin Rp 5.000 untuk 10 lembar copy-an. Saya sih yakin, kalau copy sendiri bakalan lebih murah harganya diluaran sana. Hihihi... (udah ya, gak usah dibahas panjang disini tentang harga copy-an).


Datang di SATPAS... ini langkahnya...

Pertama - Periksa Kesehatan
Judulnya periksa kesehatan, tapi nyatanya cuma disuruh membaca tulisan yang ada di depan. Duduk di kursi yang sudah disediakan sama petugas di loket kesehatan. Tulisannya emang agak kecil, tapi bisa terbaca. Selesai di loket ini, kita dapat semacam surat keterangan lulus kesehatan, kertas warna merah. Yang jaga di loket ini ada 2 (dua) orang ibu-ibu galak dan menurut saya agak sengak tengil. Pas ada orang salah masuk sini, langsung aja tuh emak-emak ngomel gak karuan (yahilah, orang mana tau siyk kalo dia salah?). Di loket kesehatan ini kita bayar Rp 25.000 (dua puluh lima rebuuu).

Kedua - Bayar Asuransi
Nggak ngapa-ngapain disini selain cuma bayar premi asuransi. Serahin aja 1 lebar copy KTP tadi sama berkas kesehatan yang sudah dicap sama petugas di loket kesehatan. Petugas disini kemarin sih cukup ramah, nggak pakai sombong (kayak di loket sebelah). Wajib nggak sih asuransi? Kayaknya nggak wajib. Tapi nanti ada kemungkinan kalau nggak beli asuransi disini, dipertanyakan pada loket selanjutnya. Males kaaan... ya kaaan? Daripada panjang dan lama, udah beli aja tuh asuransi. Biaya asuransi sebesar Rp 30.000 (tiga puluh rebuuu), kita akan dikasih kartu asuransi dan berlaku selama 5 (lima) tahun.

Proses pemeriksaan Kesehatan dan Loket Asuransi ini berada pada gedung yang berbeda dengan gedung utama SATPAS SIM ya... Lokasi pemeriksaan dan asuransi ini mendekat ke halaman parkir motor. Nah, lanjut deh ya... silahkan menuju gedung utama pembuatan SIM, setelah lolos di kesehatan dan membeli asuransi.

Ketiga - Bayar Biaya SIM
Bilang aja sama petugas loket, mau bayar biaya bikin SIM A baru. Biaya bikin SIM baru sebesar Rp 120.000 (seratus duapuluh ribu rupiah) untuk SIM A (mobil). Kendaraan lain nggak tau kena berapa besar biayanya. Perpanjang juga nggak tau kena berapa. Uang bikin SIM dibayar pada loket BRI di gedung induk, yang masuk ke dalamnya harus pakai ID Card. Abis bayar, nanti kita dapat kuitansinya gitu. Isi deh tuh kuitansi pakai nama kita dan nomor KTP. Hihihi, kenapa ya, nggak langsung aja ditulisin sama petugas Bank disana? Yaudahlah yaaaah... hahahahaa!

Keempat - Ambil Formulir dan Isi Form-nya 
Sudah bayar, langsung aja geser ke dua loket sebelahnya. Ambil formulir dengan menunjukkan bahwa kita sudah bayar di loket sebelahnya. Isi formulir di meja yang sudah disediakan. Oia, jangan lupa ya, bawa peralatan tulis (pensil atau bolpen atau mungkin tip-ex, biar nggak beli disana lagi). Isian nggak terlalu banyak kok. Kalau ada yang nggak ngerti, balik ke loket formulir aja, tanya ke petugas.

Kelima - Daftar Online
Sudah isi formulir? Lanjut aja ke loket pendaftaran online. Saya sebenernya kurang mengerti kenapa disebut Pendaftaran Online - secara saya datang offline kok. Kasih aja berkas kita semua, nanti petugas loket yang akan memasukkan data kita. Disini kita nanti ditanyain, nama, alamat, tanggal lahir, dan nama ibu kandung - buat apa ya nama ibu kandung?. Proses disini sekitar 10 menit. Enaknya sih disini disediakan tempat duduk, jadi kita nggak perlu capek diri. Dari sini, nanti kita dapat macam tiket untuk menuju loket selanjutnya. Ada tulisan nomor loket yang dituju. 

Keenam - Foto dan Tanda Tangan   
Silahkan lanjut ke loket (A - K kalao nggak salah) selanjutnya untuk foto dan tanda tangan. Kemarin saya dapat loket I yang lumayan cukup rame. Jadinya disini itu butuh sekitar 30 menit menunggu sampai nama kita dipanggil. Nanti di depan loket tersebut ada kotak antrian, kita masukkan saja berkas kita, nanti dipanggil.

Antrian Foto dan TTD


Ketujuh - Test Teori
Setelah foto dan tanda tangan, lanjut lagi masukin berkas kita ke loket 47. Di loket 47 ini, nanti kita dikasih tau suruh masuk ke ruang mana untuk ikut ujian tertulis (teori). Masuk aja lah ke ruang kelas ujian, silahkan duduk di tempat duduk yang udah ada, dan memulai ujian. 15 menit adalah waktu untuk mengerjakan soal ujian. Pakai komputer, sodara-sodara. Meuni canggih computernya, keyboard aja di monitor. Saya panik nyariin keyboard, secara adanya mouse doang. Saya geser mouse-nya, nongol deh tuh keyboard di monitor.

Lolos? Alhamdulillah.. Walaupun nilai ngepas, tapi lolos kok tuh saya di ujian teori. Hahaha... ya iyalah, udah puluhan tahun nyupir, kalau nggak lolos mending balik kursus setir mobil aja lagi.  *benerin lengan baju

Di depan ruang tes teori mengemudi


Kedelapan - Test Praktek
Test praktek ini kita menuju ke loket 11 ya. Loketnya berada diluar bangunan induk lokasi proses ketiga sampai ketujuh diatas. Masih satu komplek SATPAS, tapi yang test praktek kan emang di outdoor. Alhamdulillah, kemarin nggak hujan. Kalau pas test praktek hujan, ya ngak tau lagi deh gimana nasibnya. Selesai test praktek dan ternyata dinyatakan lulus. Yihaaa... kelar deh proses bikin SIM A (lama rasa baru).

Lapangan tempat test praktek


Selesai semua proses, tinggal ambil deh tuh SIM A yang telat perpanjang. Loket pengambilan SIM berada di gedung induk.

Tips saya buat yang mau datang ke SATPAS, coba bawa makanan dan minuman yang mungkin kita butuhkan selama disana. Karena sesungguhnya jajan di SATPAS Daan Mogot itu... mahal sekaleeeh, pemirsa... Saya coba kasih gambaran posisi-posisi di SATPAS ya... mudah-mudahan bermanfaat.

Gambaran kondisi di SATPAS SIM Daan Mogot

1.18.2018

SESERUAN LIBURAN AKHIR TAHUN DI JAKARTA

Mati gaya sudah liburan mau kemana. Seperti biasa, si bapak dan si ibu ogah pergi keluar kota kalau musim liburan begini. Alasannya banyak. Pertama, biaya liburan pasti membengkak. Kedua, tempat liburan jadi kayak cendol dawet. Ketiga, liburannya jadi nggak nyaman lagi. Jadilah, kita sekeluarga akhir tahun 2017 nggak kemana-mana. Alhamdulillah, kita menikmati sepinya kota Jakarta (yang katanya kejam ini). Emang banget, antara pelit sama perhitungan dan nggak mau rugi itu beda tipis banget udah kayak kulit crepes!

Walau liburan nggak keluar kota Jakarta, sebagai orang tua yang bijak, tetap berusaha menyenangkan si anak. Gimana caranya, biar liburan walau nggak keluar kota, mereka tetap punya cerita berlibur. Berlaku buat si kakak aja, karena si adek masih batita dan belum paham artinya libur. Jadilah kita berlibur muter-muter kota Jakarta sebagian kecilnya saja. Yang paling penting itu emang pengalaman anak-anak aja. Hahaha, anak seumuran SD kelas 1 belum paham yang libur mahal dan murah, kan? Jadinya, yang penting mereka happy!

Keluarin list tempat yang akan dikunjungi selama liburan, dan yang paling memungkinkan dan mendesak adalah: NAIK BUS TINGKAT! Sebenernya emang bus tingkat ini bukan barang baru buat saya, tapi buat di kakak, iya banget. Dulu pernah, waktu itu kita udah pernah mau coba naik bus tingkat. Tapi karena dulu itu armada belum banyak, jadilah berebutan gak karuan kalau mau naik. Alhasil kita males lah mau naik, rebutan sama anak-anak muda yang gesit nian. Skip. Masih ada lain hari, dan kemarin inilah waktunya. 

Berangkat dari rumah (milih naik taxi nggak bawa mobil sendiri karena belum tau rencana selanjutnya), pk 10.00 menuju Masjid Istiqlal. Kenapa ke Istiqlal? Karena saya pernah ngeliat kalau disini banyak bus tingkat yang "mangkal". Istiqlal dari rumah saya nggak terlalu jauh, makanya saya pilih kesini.  Sampai di Istiqlal, bus tingkat sudah tersedia. Langsung naik menuju ke Lapangan IRTI alias Monas. Bayar berapa? Gratis! Bahahaha... pilihan tepat buat liburan, kantong saya nggak bolong! Biar murah, yang penting seseruan kan?

Bus Gratis bertiket

Silahkan pilih tempat duduknya...
Jadi, route bus tingkat itu ada 3:
Route 1 - Istiqlal/Pasar Baru - Bunderan HI - Pasar Baru
Route 2 - Lapangan IRTI - Kota Tua - Lapangan IRTI
Route 3 - Lapangan IRTI - Semanggi - Kalijodo - Lapangan IRTI

Saya milih di route yang ke-3. Pengen banget liat Kalijodo, gitu lho! Yang waktu itu mau ngebangun Kalijodo penuh dengan "keramaian". Sekarang dibangun RPTRA Kalijodo pun penuh dengan "keramaian". Akh, Jakarta emang selalu ramai... --- kembali ke topik ---

Nunggu bus tingkat di Lapangan IRTI yang menuju ke Kalijodo itu lamaaa. Ini sampe setengah kesel nungguinnya (Kenapa cuma setengah? Karena naiknya pun gratis. Jadi nggak usah mereh-mereh). Denger punya denger informasi dari petugasnya, hari itu bus tingkat yang ke Kalijodo ada yang rusak 1 armada, makanya waktu putarannya lama. Maigad lah, emang nggak bisa ya, pinjem bus yang lain buat ganti yang ke Kalijodo? Sementara bus route lain tiap 5 menit datang, yang route Kalijodo mah lama bingit.  (Kan ai dah bilang, ini gratis - jangan banyak cakap).

Bus datang kami pun naik! Duduk manis diatas, dan mulai lah liat sana sini. Anak-anak senang dan gembira, ibu pun happy lah ya... Oh iya, selama di bus tingkat ini nggak boleh makan minum ya. Sama kayak naik KRL dan TransJakarta yang tidak boleh makan minum. Diatas bus, kita dikasih karcis sesuai dengan jumlah penumpang (buat apa? gak ngerti). Perjalanan bus ke Kalijodo menempuh waktu selama 30 menit. Lancar jaya karena waktu itu musim liburan dan hari Jumat (tidak tanggal merah) - makanya lancar jaya abadi. 

Menikmati Sepinya Jalanan Jakarta

Kalijodo inilah rupanya

Selesai dari Kalijodo kita kembali ke daerah Jakarta Pusat. Kita turun di Sarinah. Tujuan selanjutnya adalah makan siang di restoran cepat saji yang terwahid disana. Playground jadi tujuan si bocah. Ya silahkan lah nak, main lah sepuasmu disana. Gratis aja kok... Bahahahaa! Yang penting perut kenyang dan hati gembira. Apalagi kan? Mau mendustakan nikmat Allah yang mana kalau sudah begitu? Bukan begitu, bukan? 

Selesai makan, kita pulang arah rumah pakai TransJakarta. Nares udah bayar dan Nara belum perlu bayar. Hahaha... hari itu emang hari penuh berkah buat jalan-jalan menghibur anak-anak. Macet sih nggak, cuma emang karena Jumat sore menjelang akhir tahun, jadinya ya sedikit padat. Tapi masih bisa ditolerir banget kok. Yang nggak bisa ditolerir cuma satu, si Nara minta gendong pas turun di Interchange Grogol. Alamaaak, dia ngantuk, nggak mau jalan. Jadilah emaknya gendong bocah.

Kemon pulang...

Turun di halte TransJakarta Slipi, menuju rumah, kita pakai Bajaj dooonk. Biar maksimal jalan-jalannya. Pakai mobil udah biasa. Cari yang tidak biasa, sekali-sekali... Dan hari itu kita kecapekan di sore hari. Pulang sampai rumah, mandi, makan dan mereka pada tidur. 

Pengeluaran liburan di hari itu:
1. Taxi Online Slipi - Istiqlal = Rp 25.000
2. Makan siang buat bertiga = Rp 85.000
3. TransJakarta Sarinah - Slipi untuk 2 orang = Rp 7.000
4. Bajaj dari Halte TransJakarta Slipi - rumah = RP 10.000
5. Air minum tambahan = Rp 10.000
Total semuanya = Rp 137.000 (bisa lebih murah kalau makannya di tempat lain atau mungkin bawa makan sendiri - hahahahaaa...)

Boleh dicoba ya ibu bapak buat nyenengin bocah sekali-kali pas liburan di Jakarta. Biar anak-anak ngerti beragam macam angkutan umum di Jakarta. 

Selamat liburan selanjutnya...

1.03.2018

NAIK NAIK KE PUNCAK BOGOR

Di penghujung tahun 2017 ini, saya dan keluarga alhamdulillah berkesempatan 2 kali pergi ke daerah Puncak. Jalan-jalan seneng-seneng? Alhamdulillah... Nikmat Allah mana yang hendak didustakan? Kebetulan ada acara komunitas kita. Tempat acara kesemuanya ya di Puncak (Bogor, Jawa Barat), soalnya nggak terlalu jauh dari Jakarta, akses gampang. Tinggal masuk tol dalam kota, keluar Ciawi, cuss naik Puncak. Cuma emangg jangan heran, karena alasan yang sama diatas, banyak orang menjadikan Puncak destinasi wisatanya. "Macet dan nggak gerak", itulah jargon liburan ke Puncak di weekend.

Sedikit tips kalau mau ke Puncak niy... Menghindari kemacetan yang menyesakkan hati ini...
1. Usahakan jangan naik pas long weekend. 
2. Baiknya pergi di tanggal kantong sekarat (setelah tanggal 15- 23nya).
3. Liat jadwal buka tutup arah naik/turun. Pergi pas jam buka ke atas, turun pas jam buka ke bawah.


November 2017, Hotel Grand Ussu Puncak.

Keren banget emang perayaan HUT ALTIC ke 6 kali ini. Perayaan puncak HUT juga diadakan di Puncak, 4-stars hotel gitu, Grand Ussu Hotel and Convention. Hotel ini lokasinya dekat sama daerah Megamendung. Kalau dari Jakarta, adanya di sisi kanan jalan. Kemarin waktu perayaan ALTIC, kita berangkat dari Jakarta pk 12.15 dan alhamdulillah sampai di Grand Ussu pk 15.00. Menurut saya, waktu tempuh ini cukup singkat. Iya, alhamdulillah nggak macet, apalagi kita nyaris ketutup jalur turun. Hahaha, kalau rejeki emang nggak kemana!

Masuk di komplek hotel Grand Ussu, udah keliatan banget kalau hotel ini rapih, bersih, dan terawat. Well managed nih! Hotel ini terdiri dari beberapa bagian bangunan. Komplek Hotel ini cukup besar lho, parkiran juga muat banyak banget. Jadi buat yang mau bawa rombongan besar, nggak perlu khawatir. Nggak perlu khawatir juga sama komplek hotel yang gede banget ini, soalnya di hotel nyiapin golf car yang wira wiri bisa buat anter kita. Kali-kali aja ada yang mau ke depan beli apaan di minimarket, tinggal numpang golf car.

Masuk di kamar hotel, dan kita seneng sama kamarnya yang sangat modern furniture-nya. Kamar kita di cluster Catalya, menghadap langsung bisa lihat pemandangan. Di kamar yang bisa bikin anak kicik lari sana sini, tersedia dengan lengkapnya lemari es (berguna nih buat mamak yang bawa anak MPASI), mini bar (complimentary ada teh, gula dan kopi), safety box, bahkan disediakan juga sajadah lho. Kamar mandi emang gak pakai bathtub, tapi okelah. Sabun, handuk, sikat gigi tersedia. Jadi tinggal bawa baju aja. 

Fasilitas di Grand Ussu lengkap banget ciyn... ada mini waterpark, ada taman bermain anak, ada lapangan olahraga (bisa buat main futsal), ada restoran (berikut stage), ada ruang rapat. Keeereeen pol polan. Alhamdulillah, menghabiskan waktu 1 malam disini, rasanya kurang puas alias kurang lama. Hotelnya keren banget dan emang rekomen buat ngisi liburan. 

Restoran Amarylis Grand Ussu

Di dalam kamar type Catalya

Complimentary

Mini Waterpark


Desember 2017, Villa Anthurium 18

Kembali mengunjungi daerah Puncak, dibulan selanjutnya setelah kita nginep di Grand Ussu. Bedanya, kali ini bukan hotel. Tapi villa atau rumah sewa gitu lah ya. Lokasi villa ada di jalan yang menuju ke Taman Safari. Pertigaan Taman Safari, kalau dari arah Puncak, belok kanan dan villa Anthurium ini ada di sebelah kanan jalan. Di depan ada plang-nya kok, tulisan Anthurium 18. InsyaaAllah nggak akan keder kebingunan nyari villanya.

Ngapain sih ke Villa ini? Kebetulan kita ada rapat pengurus komunitas. Maklum, tahun baru pasti datang dengan segabruk agenda baru. Kegiatan, keuangan, dan lainnya mau dibahas. Nggak cukup waktu kalau dibahas beberapa jam. Makanya kita pilih untuk ngerjainnya semalam suntuk (ala wayang semalam suntuk). Nyari villa yang cukup untuk menampung sekitar 7 keluarga, maka pilihan Villa Anthurium ini bisa dijadikan pertimbangan. Pertimbangan lainnya adalah budget. Kebetulan yang masuk di budget kita ya Villa ini.

Villa Anthurium ini, berada di jalan utama menuju Taman Safari. Nggak usah khawatir nyarinya susah. Mobil sedan pasti bisa masuk, bis yang ukuran Metro Mini (3/4 kah itu?) juga bisa masuk kesini. Parkiran di Villa ini muat untuk 10 mobil kecil. Kemarin kita 8 mobil ya cukup banget, masih luas dan legaaa... 

Fasilitas di villa ini cukup lengkap. Ada kolam renang (tapi nggak ada buat anak-anak), gazebo, dapur lengkap dengan perabotannya, meja makan bisa buat banyak orang, kulkas, perlengkapan barbeque juga ada. Jadi, kalau mau buat acara yang kekeluargaan, Villa Anthurium ini bisa dijadikan salah satu pilihan. Oh iya, kalau bingung makan disana gimana, bisa minta tolong sama yang jaga disana untuk sediakan makanan. Budget berapanya, tinggal diatur aja. Kita kemarin begitu... 

Teras Depan

Dapur

Ruang Santai
 
Ruang Makan
Nah... buat yang mau ke Puncak, bingung mau kemana, ini 2 tempat penginapan boleh lah dicoba... Semoga sharing saya bermanfaat ya...

KURIKULUM SD KINI... JAHARA DEH...

Buat ibu-ibu yang selalu mendampingi anak-anaknya belajar, pasti paham banget kalau materi pelajaran sekarang ini berat sekali. Ehm, apa ja...

Popular Post