4.20.2017

HIBURAN MURAH MERIAH JAKARTA BARAT

Setiap manusia, butuh hiburan. Termasuk juga saya ini. Yaiyalah, ngurus tiga anak yang lagi lucu-lucunya itu, menguras tenaga lho. Jadi nggak ada salahnya kalau ada waktunya juga kita menghibur diri sendiri. Bahkan ada yang bilang, buat emak-emak, "me time itu wajib". Siapa sepakat ayo acungkan tangannya? Nah, tinggal cari deh bentuk hiburan yang sesuai sama kita. Karena pada dasarnya beda orang, beda tingkat kepelikannya dan beda pula cara ngehibur dirinya sendiri. Saya, menghibur cukup injek gas, pergi ke supermarket dan belanja. Kalau duit lagi banyak, boleh belanja mewah. Kalau duit lagi nggak banyak, silahkan nikmati yang ada...

Minggu kemarin, pak suami ngajak kita jalan-jalan sore ke salah satu mall yang ada dekat rumah kita. Iyes, Central Park Mall di Tanjung Duren. Di deretan ini, ada 3 (eh apa empat ya?) mall berjejer - tapi bukan balajaer yak. Mulai dari Taman Anggrek - Central Park - Neo SOHO - jauhan dikit ada Citraland Mall. Kita sebenernya udah ngerencanain ke Central Park itu sejak 2 minggu lalu, tapi karena begitu mau masuk aja udah macet banget, kita skip deh waktu itu. Aseli, ngeliat mobil bejibun dan nggak bergerak itu udah males banget. Ya bela-belain amat ya, mau antri masuk begitu. 

Akhirnya, minggu kemarin kita niatkan lagi ke Central Park, dan parkir di Taman Anggrek. Beruntungnya, akses pejalan kaki dari Taman Anggrek ke Central Park itu dalam kategori yang manusiawi. Pedestrian walau nggak pakai atap, tapi jalanannya beradab. Jadi buat kita sekeluarga yang bawa bocah, nyaman aja jalan dari Taman Anggrek ke Central Park. Cukup 10 menit, dari tempat parkir sampai di Central Park ini. Daripada harus antri mobil mau masuk parkir Central Park yang setidaknya bisa 30 menit lebih sendiri. Ehm, belum lagi cari parkirnya ya?



Kenapa juga kita suka ke Central Park (dan kini Neo SOHO juga)? 

Ini di Jakarta lho.. 

Ini nggak lain karena Central Park mall ini, ada tamannya. Walaupun tamannya adalah taman buatan, tapi lumayan lho dibanding mall lain yang nggak punya taman dan kolam ikan koi. Disini kita bisa santai duduk-duduk di taman Tribeca. Belum lagi kalau pas ada pertunjukan, tandanya kita bisa liat atau nonton disitu. Paling enak emang sore-sore gitu, duduk santai di taman. Ya kalau siang sih jangan tanya lah ya, pasti panas. Kalau pagi? Ya belum buka lah emol-nya... Duduk santai sambil cemal cemil paling enak pastinya. Bawa anak bocah lebih lengkap. 

Nah, sekarang ini makin sedap deh main kesini. Secara mall baru yang sempat terbakar di akhir tahun 2016 ini, menghadirkan konsep yang manusiawi juga kok. Jujur aja, buat saya sih ini menarik. Ada apa di Neo SOHO? Selain mall, yang menarik adalah jembatan penghubung antara Central Park mall dengan Neo SOHO ini. Jembatannya dirancang menarik oleh sang arsitek. Kalau siang, terlihat jembatan dengan garis-garis vertikal yang warna warni. Nah, kalau malam, lampu-lampunya menyala, bikin makin keren aja. 

Cuma jembatan aja gitu? Nggak kok. Di jembatan ini kita bisa duduk-duduk, sambil ngobrol-ngobrol, trus enak juga ngeliat muka Jakarta di seputaran wilayah Jakarta Barat. Kalau siang liat bangunan-bangunannya dan kalau malam bisa liat lampu-lampu di bangunan-bangunan seputar wilayah itu. Oia, dari jembatan ini juga kita bisa ngeliat betapa macetnya akses mobil pribadi yang menuju kawasan yang dikembangkan oleh Agung Podomoro ini. Jadi, banyak yang bisa kita lihat dari jembatan ini. Buat saya sendiri, menarik kok. 

Menurut saya dan pak suami, menghabiskan akhir pekan di Jakarta nggak ada salahnya mengunjungi tempat ini. Salah satu alternatif hiburan murah dan meriah dalam kota. Murah karena nggak perlu keluar uang banyak. Kecuali kalau makan dan belanja di shopping center-nya, itu udah lain cerita. Oia, kemarin menghabiskan biaya parkir di mall Taman Anggrek sebesar Rp 17.000. Masuk pk 17.30 dan keluar pk 20.45 (sekitar 4 jam lamanya). Anggap saja lah biaya parkir ini sebagai tiket masuk ke taman yang murah meriah untuk kita sekeluarga. Akur banget kan, di dompet?

Eco Skywalk

Bisa lihat ini dari Eco Skywalk

Macetnya - banyak mobil banget yaaa...



Mau liat macetnya dan padatnya mobil di seputaran Central Park mall dan Neo SOHO ini? Ini dia gambarnya....



Nah, satu lagi nih. Di Neo SOHO itu ada Jakarta Aquarium lho. Baru. Model-model macam Seaworld gitu. Bedanya sama Seaworld? Kalau saya rasa sih 11-12 lah. Bedanya Jakarta Aquarium ini lokasinya ya ditengah kota. Udah gitu nggak perlu tiket masuk seperti di Ancol. Harga tiketnya berapa? Kemarin pas hari libur, harga tiket Rp 250.000 aja per orang. Hahahaha, masuk berempat abis sejutaaa, pemirsa. Ntar deh ya, nunggu promo tiket aja. Itu juga kalau ada. Kalau nggak ada? Yaudahlah, cukup liat di instagram aja, pengalaman orang lain. 

Jakarta Aquarium - foto di depan aja dulu ya


Jadi... lumayan kan... ada tempat hiburan baru di Jakarta? Nggak menguras kantong yang banyak... 

4.17.2017

PERSIAPAN MASUK SD

Nah, kan... udah lama banget nggak update blog. Yang sakit, yang sibuk, dan yang lain-lain yang bikin terhenti mau nulis blog. Punya anak 3, kalau yang satu sakit, biasanya abis itu rolling menular sakit ke yang lainnya. Ujung-ujungnya ibunya yang kena sakit juga. Tepar ngurus 3 anak marathon. Tapi disitulah seninya jadi ibu. Ngurus ina inu anu sendiri. Enjoy banget sama setiap prosesnya. Teler tapi berharga. Tapi emang pasti ada aja yang jadi nggak bisa dikerjain. Salah satu emang urusan update blog jadi terbengkalai.

Nih, kali ini mau share tentang Nares, anak pertama yang mulai menghabiskan waktunya di Taman Bermain dan akan melanjutkan ke SD. Wahaaa, berasa banget ya, punya anak bayi kemarin dan kini sudah aja mau masuk SD. Kok cepet banget waktu berlalu. Nggak berasa? Ya berasa banget. Kalau ada yang bilang nggak berasa, tiba-tiba udah gede aja tuh anak, mungkin nggak ngurus anaknya. Ahahaha... ya masa tiba-tiba anaknya udah gede sendiri? Nggak mungkin kan? Kalo diurus sendiri, pasti berasa banget ngurusinnya.

Sebentar lagi meninggalkan TK ini

Udah mulai masuk SD gini, para emak dan bapak biasanya mulai resah gelisah mau masukin anaknya ke sekolah mana. Semua orang pasti mau kasih yang terbaik buat anaknya. Buat anak kok coba-coba? Gitu bukan katanya? Sama. Saya juga demikian adanya. Nggak kurang nggak juga lebih. Buat semua anak, mau kasih yang terbaik. Terbaik menurut saya dan pak suami, pastinya. Jangan lupa, yang terbaik itu juga dengan pertimbangan faktor a, b, c, d, dan seterusnya. Prioritas ina inu anu juga nggak ketinggalan. Nanti tinggal diurutin aja tuh yang mana yang prinsip-prinsip. Bungkus deh...

Bahas dikit, ya... di seputaran lingkungan kami tinggal di Palmerah ini, ada beberapa sekolah yang termasuk kategori bagus. Ya bagus kualitas dan bagus harga. Semua ada plus minusnya kok. Sekolah-sekolah jagoan yang ada itu adalah SD Bhakti di Kemanggisan, SD Regina Pacis di Palmerah Utara, SD IKKT di Komplek Hankam Slipi, dan SD Al-Azhar di Kemandoran. Cuma SD swasta ajakah yang bagus disini? Nope. Ada juga kok yang Negeri yang nggak kalah hebatnya. SD Palmerah 15, 17, dan 19 ada di Komplek Sandang dekat Univ. Bina Nusantara. Kemudian deket rumah kita ada SD Kemanggisan 01, 03, 05, 06. 

Idealnya saya sih sebenernya masuk SD itu yang nggak pakai test, nggak mahal, nanti belajar di SD juga PR nggak ada, karena umur segitu belum waktunya banyak-banyak PR. Tapi akh ya sudahlah, di deket sini nihil yang begitu. Hahahaha, mari hadapi realita kehidupan ini kawan. Buka mata, bahwa sekolah yang ada di deket lingkungan apa adanya aja.


Terus Nares mau masuk SD yang mana? Ini pertimbangan kita nih...

Pertama, milih sekolah anak itu harus terdekat mungkin dari rumah. Jalan kaki kalau bisa dari rumah. Selain jalan kaki itu sehat, pastinya nggak bakal kena macet sama kejamnya jalanan ibukota. Udah paling males, kalau berangkat ke sekolah harus berjibaku dengan lalu lintas yang tidak bersahabat. Jakarta, pemirsa... jalanannya lebih kejam daripada emak lampir. Jadi, prioritas kita SD yang terjangkau dengan jalan kaki adalah SD IKKT dan SD Kemanggisan. Skip deh tuh ya, sekolah-sekolah yang lainnya. Kudu pakai mobil/motor mau kesana.

Kedua, milih sekolah anak udah pasti yang sesuai dengan kantong si bapak. Ya iyalah, masa mau masukin ke sekolah yang nggak terjangkau harganya sama si bapak? Nanti tiap bulan kita bisa makan dedak dengan lauk sayur daun salam (ini juga karena pohon salam ada di depan rumah - jadi boleh metik langsung aja, nggak usah beli lagi). Alhamdulillah, SD IKKT ini baik uang pangkal masuknya maupun SPP bulanannya dapat terjangkau oleh si bapak. Negeri? Kalau Negeri sih sekolahnya grateis, tutup mata aja. 

Akh, sudahlah. Pilihan kita jatuh kepada kedua SD tersebut saja. Yang dekat dan harga terjangkau di kantong kita. SD IKKT atau SD Kemanggisan. Terus, kira-kira, Nares mau masuk yang mana? Sebenernya pengen bangen masukin Nares ke sekolah negeri. Grateis? Nggak juga semata karena gratisnya lho. Tapi sebagai ibu yang kepoismenya tingkat dewa, saya mulai korak korek informasi dari sana sini sono tentang metode belajar dan kurikulum di sekolah-sekolah tujuan saya. Sementara ini sepertinya lebih cocok sama SD Negeri justru. 

Tapi nih, Nares udah saya daftarin ke SD IKKT, lho. Hahahaha, gimana siyk? Mau masuk Negeri kok masih daftar swasta. Jadi ya, syarat masuk SD Negeri itu berdasarkan umur. Nggak pakai tast test tist lagi seperti SD Swasta. Nah, umur yang diutamakan untuk masuk SD Negeri itu adalah 7 tahun. Nares, nanti bulan Juli 2017, umurnya 6 tahun 5 bulan. Jadi, harap-harap cemas untuk dapet bangku di SD Negeri ini. Kalau saingan umurnya banyak, ya bisa jadi wassalam. Kalau lagi nggak banyak saingan, insyaaAllah bisa masuk. Hihihihi... pengen doa, supaya saingannya nggak banyak.

Jadi, makanya saya dan pak suami itu mikir, Nares tetap harus daftar SD swasta, untuk jaga-jaga kalau nggak bisa masuk di SD Negeri yang kita pilih, yaitu SD Negeri yang terdekat. Sekarang ini, daftar SD swasta sudah mulai berakhir. Kalau nggak daftar sekarang, bisa-bisa pun di SD swasta ini nggak dapet bangku. mulai lah kita mikir, kalao nggak keterima di Negeri yang kita mauin, trus belum daftar SD swasta, gimanaaaaa.....? Ngulang setahun lagi di TK? Nares pasti bosen. 4 tahun di TK bisa-bisa lumutan. Hahahaha... 

Sebenernya nih ya, pas cerita-cerita dengan sesama bu-ibu mengenai SD Negeri ini, sempet juga ada pembicaraan mengenai pergaulan di SD Negeri yang gimanaaa gitu. Apa nggak takut, nyekolahin anak di sekolah negeri yang pergaulannya mungkin lebih ganas dari sekolah swasta? Hihihi, sempet mikir iya, tapi alhamdulillah, dengan kekuatan bulan, datanglaaah... Hahaha... hilang deh ketakutan itu. Kalau kata ayahnya Nares, pergaulan dimana saja sama. Ada kekurangan dan ada kelebihannya masing-masing kok. Nggak usah takut. Bismillah saja.

Ini SD Negeri Kemanggisan 03 dan 05 Pagi (doc. mba Eris)
SD Kemanggisan 01 Pagi dan 02 Petang (doc. mba Eris)

Jujur aja lho, tadinya saya itu udah mau nutup mata menyekolahkan Nares di SD swasta depan rumah ini. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, ina inu pertimbangan lain, jadi bergeser sedikit pilihannya. Ya, tetap harus daftar sekolah di depan rumah ini. Hihihi... Demikianlah sudah cerita perjalanan mencari sekolah Nares saya tumpahkan disini. Semoga bermanfaat ya, buat yang lain yang lagi mencari sekolah buat ananda tercinta. 

KURIKULUM SD KINI... JAHARA DEH...

Buat ibu-ibu yang selalu mendampingi anak-anaknya belajar, pasti paham banget kalau materi pelajaran sekarang ini berat sekali. Ehm, apa ja...

Popular Post