3.09.2017

TENTANG PERNIKAHAN

Alhamdulillaaah, sudah mau masuk 7 tahun pernikahan antara saya dan pak suami. Waktu yang masih sangat muda belia dalam usia pernikahan. Masih nggak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan usia pernikahan pasangan lainnya. Ya, setidaknya bapak dan ibu saya yang sudah menikah dari tahun 1972. Berarti sudah memasuki 45 tahun di November 2017 ini. Huwooow lah, sesuatu banget. Maklum aja, mempertahankan pernikahan emang nggak gampang. Mau nikah mah gampang, ngejalaninnya itu yang berat. Harus mengurangi ego masing-masing pihak. Eh but no no no, kali ini saya bukan mau bahas tentang kehidupan di pernikahan. Tapi saya mau bahas vendor waktu resespsi saya. 

Tetiba aja gitu mau bahas vendor pernikahan? Tidak lain dan tidak bukan karena adik ipar saya sendiri baru nikah di awal Februari ini. Lalu saya berfikir kalau saya belum tinggalkan jejak tentang vendor pernikahan saya waktu itu (tahun 2010). Ciyeee, ada yang kangen sama masa lalu, masa-masa ngurusin nikahan. Masa-masa ribet sama vendor. Saya bukan type vendor yang cerewet sih, tapi kalau vendor lelet atau nggak bener ya pasti nyap-nyap juga. Nih ya, mau share vendor-vendor kita pas ngadain resepsi nikahan...

Foto Ramean pas Resepsi
Pas banget abis Akad Nikah


Gedung Padepokan Pencak Silat

Agak lucu sebenernya ngadain resepsi di Padepokan Pencak Silat Taman Mini ini. Kenapa? Soalnya suami dan saya kan tinggalnya di Jakarta Barat semua, tapi kok ambil gedung resepsi di wilayah Jakarta Timur? Banyak pertimbangan soalnya. Yang pertama, ya faktor harga yang masuk budget (tahun 2010, charge gedung adalah Rp 6,600,000 per 1/2 hari - sekarang 2017 udah Rp 11,000,000). Terus, aksesnya gampang banget, keluar toll Taman Mini, nggak jauh udah langsung sampai. Terjangkau juga sama kendaraan umum. Aulanya cukup besar, plafonnya tinggi jadi nggak panas. Parkirannya luas. Padepokan PS juga punya penginapan gitu, jadinya kemarin keluarga yang datang dari daerah banyak yang nginep di penginapan sini. Penginapannya juga nggak mahal kok.


Catering dan Dekorasi

Ini yang cukup menyedot dana besar dari biaya resepsi pernikahan di gedung. Biaya makan. Namanya juga ngundang orang makan, maka jadilah biaya makan ini merupakan komponen yang paling besar dibanding biaya lainnya (rias, dekor, foto, souvenir, undangan, dll). Kita pakai vendor Puspita Sawargi punya ibu Lynda. Kenal dari mana sih, Puspita Sawargi? Nyobain juga lah pas ada yang kawinan. So far seneng sama masakannya. Minta price list dan ternyata masuk di budget. Team marketing sangat helpful. Jadilah kita pakai catering Puspita Sawargi. Ternyata bu Lynda nawarin paket. Jadi nggak cuma makanan, tapi juga dekorasi pelaminan, fotografer, rias pengantin, MC, dan lain-lain. Kecuali souvenir dan undangan.

Dipikir-pikir, kayaknya enak juga ambil yang paket. Kenapa? Kita jadi nggak repot ngurusin perintilan sana sini sono. Biar aja di-handle sama 1 vendor. Wedding Organizer donk? Ya semacam itulah. Tapi nggak full WO. Ndak apa, kita ambil paket aja. Tapi ada beberapa items yang masuk di paket, suami dan saya nggak mau pakai. Misalnya, kayak live music alias organ tunggal atau mini orchestra. Kita nggak suka yang hingar bingar, makanya coret dari list deh live music. Trus juga penari pengiring pengantin, alias cucuk lampah, itu juga kita coret. Boleh emangnya? Boleh banget dari Puspita Sawargi. Trus diganti ke yang lain? Iya. Kita alihkan ke makanan semua. Makanya kita berdua sangat puas dengan pelayanan team Puspita Sawargi. Sekarang Puspita Sawargi semakin besar lho (main deh ke IGnya @puspitasawargi. Good banget.


Fotografer

Ini juga ambil paket dari Puspita Sawargi. Kita sebenernya boleh milih beberapa vendor fotografer waktu itu. Ada beberapa hasil dokumentasi yang waktu itu diliatin ke kita dan semuanya bagus-bagus. Alamakjang kan kalo begini, bingung mau milih yang mana. Pilih lobang kancing aja dah akhirnya. Wkwkwkwk. Karena belum paham siapa vendor yang udah bagus banget dan harga murah banget (hahahaha - medit), akhirnya kita minta saran aja dari team Puspita Sawargi, siapa yang direkomendasikan. Terpilih deh Graha Kencana Foto Studio. Hasil foto dikirim 3 minggu setelah acara dan hasil foto dan video bagus hasilnya. Kita nggak bawel sih ya, jadinya fotonya dikirim cepat aja tuh sama vendor-nya. Ahahahaha....


Undangan

Waktu mau bikin undangan, kita coba survey ke beberapa tempat. Diantaranya ada Pasar Tebet yang udah terkenal tempat bikin undangan. Hahaha, nggak masuk budget kita sayangnya. Secara kita punya prinsip, bikin undangan nggak mau yang bagus-bagus amat, tapi nggak jelek-jelek amat. Kenapa? Soalnya kalau undangan biasanya abis dibaca ya dibuang gitu aja. Selesai. Jadi kalau undangannya mahal, rasanya kok sayang. What we did? Suami saya design sendiri undangan dan kita bawa ke percetakan. Mana jumlahnya juga cuma 300 undangan, nggak banyak. Alhamdulillah, H-21 selesai juga tuh undangan. Harganya ya jauh banget sama percetakan-percetakan undangan kawinan. Mau coba? Kalau mau ribet mah bolehlah... ahahahahh... Percetakan mana? Ada tuh di Meruya.


Perias

Dari beberapa vendor yang ditawarin sama Puspita Sawargi (sanggar Liza, Miarosa, Putri Nawangsari, ada apa lagi ya lupa), akhirnya kita milih Putri Nawangsari milik bu Naning. Kenapa milih Putri Nawangsari? Karena lokasinya paling deket sama Padepokan PS. Hahaha, takut perias datang telat kalau jauh lokasinya, makanya ambil perias yang paling dekat sama gedung. Hasil? Sangat puas. Paes Jawa Solo-nya yahud lah pokoknya. Aseli digambar sama bu Naning. What I want to say about bu Naning adalah, professional. Sampe saya pun terperangah pas rambut dikerik sedikit buat paes-nya. Ya tapi emang begitu. Bu Naning ini juga gak cuma ngerias, tapi terus megangin manten apa yang harus dilakukan gitu. Ngajarin cara jalan, nuntun acara. Best lah...


Nah... coba deh mungkin bagi yang mau ngadain respesi nikahan, mungkin tulisan saya ini bisa sedikit membantu ya. Selamat hunting vendor dan semoga prosesnya lancar ya...

KURIKULUM SD KINI... JAHARA DEH...

Buat ibu-ibu yang selalu mendampingi anak-anaknya belajar, pasti paham banget kalau materi pelajaran sekarang ini berat sekali. Ehm, apa ja...

Popular Post