8.10.2011

PERLENGKAPAN TEMPUR UNTUK ASIP DEK NARES

Perahan perdana di kantor #eeaaa


Bu ibu Pak bapak yang sayang anak, nanti kalo anaknya lahir, kasih air susu emaknya dulu ya, setidaknya buat 6 (enam) bulan pertama dulu yah. Pemberian ASI Exclusive selama 6 (enam) bulan pertama itu sudah dianjurkan oleh WHO lho. Pasti juga penelitian WHO untuk anjuran ini sudah nggak perlu diragukan lagi. Menurut informasi yang gw baca, pemberian ASIX (istilah untuk ASI Exclusive) itu bisa mencegah permasalahan usus bayi. Trus juga pemberian ASIX itu membuat daya tahan tubuh bayi lebih baik ketimbang yang bayi dikasih susu formula.

Dengan segala pertimbangan, suami dan gw telah memutuskan untuk ngasih anak kita dengan ASIX. Setidaknya di enam bulan pertamanya. Jadilah! Bismillah! Mudah-mudah berhasil yah... Nah, mulai degh, abis lahiran dek Nares, perah-perah ASI. Simpan di kulkas. Awalnya sih pake kulkas 1 pintu warisan punya bapaknya dek Nares dulu. Hihihi, katanya dapet door prize dari acara HUT di kantor, isinya kulkas. Waks, sekarang ngarepin door prize susah bener.

Oia, untuk perlengkapan pompa-pompa ASI, aku udah mulai beli dari sebelum lahiran. Cicil sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit. Semua barang buat sedot-sedot susu ini, nyarinya dibantuin sama suamiku. Duh, dia sih emang breastfeed dad sejati lah! Love you, daddy... J

Pertama mompa sih dapetnya dikit-dikit. Ya mungkin memang sesuai dengan kebutuhan baby-nya kali ya. Sempet stress juga kok, pas cerita sama temen-temen kalo mereka bisa dapet 150ml per sekali pumping. Sementara gw cuma sekitar 60ml dan itupun sudah top markotop banget. Tapi gapapa degh, kan juga sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit. Eh, bener aja, sampe akhirnya tanggal 18 Mei 2011, pas aku harus masuk kantor lagi, di freezer ada 97botol kaca ASIP. Hahaaa, ga kebayang kan? Dan itu pun juga ada sekitar 5 kantong ASIP @150ml. Subhanallah, nggak nyangka banget! Oia, mengenai breastpump, tadinya aku pake breastpump merk Tommee Tippee yang manual. Tapi terus aku ganti pake yang electric, merk Little Giant. Murah meriah, tapi cocok! Alhamduuu...lillaaaaah (ala ustad Maulana).

Okey donk, pumping di rumah sih nggak pake masalah. Tempat pumping mau dimana aja bisa, mau pake daster kek, mau pake kaos, nggak masalah. Naaah, yang jadi tantangan berikutnya adalah pumping di kantor niyh. Secara kantor gitu lho. Ngga ada ruang pumping khusus di kantor. Yaudin degh, pake musholla aja. Bagus pintu musholla ada kuncinya, jadi bisa dikunci.

Hari pertama pumping, perasaan deg-degan, senang, takut, grogi, semuanya jadi satu. Soalnya kan pengalaman pertama pumping di luar rumah. Tapi ya bismillah aja degh. Lumayan banget, hasil pumping pertama dapet 140ml. Uhuuuy! Trus yang kedua sekitar 120ml. Untuk perdana sih, cukup membuat hati senang. Tuh, liat penampakannya di gambar atas!

Yuk lanjut ceritanya, ini dia, perlengkapan breastpumping-nya alias bawaan tempur buat ASIP:


Cooler bag, ice gel, ice pack, botol kaca, botol tempat breastpump.  


  • Cooler bag-nya beli di Ace Hardware, merk Igloo, harganya sekitar Rp 70,000. Cooler bag ini muat 6 botol kaca. Pilih warna hijau! Heheheee, maklum warna favorit gitu! Banyak sih online shop yang jual cooler bag, tapi saya lebih percaya sama merk Igloo ini, secara emang merk khusus buat simpen yang dingin-dingin. Ternyata oke punya kok. Igloo cooler bag juga punya banyak ukuran dan model. Lengkapnya, silahkan datang ke Ace Hardware. Bukan promosi, tapi emang saya doyan ke Ace Hardware. Di Ace Hardware, cari di tempat outing yah...
  • Ice pack juga beli di Ace Hardware, merk Rubbermaid, dengan harga Rp 30,000an. Mantap punya nih ice pack. Tahan bocor. Dinginnya bisa awet sampe 12 jam, sodara sodara... Uhm, enaknya punya icepack ini adalah, kalo jatuh nggak gampang pecah seperti ice gel. Di Ace Hardware, ice pack ini ada beberapa macam. Ada yang bentuk-bentuk binatang juga. Tapi ukurannya kecil, jadi nggak efisien menurut saya.
  • Ice gel beli di online shop. Harganya Rp 10.000-an per biji untuk ukuran 10cm x 15cm. Ice gel emang enak dibawa, karena ukurannya kecil. Tapiiii... doooh, punya ice gel nggak ada yang tahan. Jatoh, pecah, bocor. Kepentok, sobek, bocor. Capek degh. Stop. nggak mau lagi beli ice gel. Andaikan mau beli pun, mau yang merk Igloo atau Rubbermaid yang plastiknya tebel.
  • Kantong plastik ASIP, merk Natur. Belinya juga di online shop. Ini kantong plastik ASIP yang termurah lho. Kan yang penting BPA free. (bawa kantong plastik ASIP buat jaga2 aja, in case kalo misalnya kekurangan botol) 
  • Botol tempat breastpump, dapet sepaket dari Little Giant breastpump. Kudu dibawa ini mah... Urusannya bisa berabe kalo nggak bawa ini.
  • Botol kaca, belinya sama temenku yang punya toko baby online. Hihihi, lumayan, suka dikasih lebih kalo belinya banyak. Botol kaca sih, minimum bawa 2 biji. Biasanya kalo perahan terkahir aku taro di botol plastiknya pompa, trus ditutup lid and disc (tutup botol yang warna kuning-kuning itu).  


Breastpump motor, adaptor, battery cadangan, dan spons.

  • Breastpump motor. Karena breastpump electric, ya ini motornya. Lumayan nggak berisik kok untuk breastpump seharga Rp 200rb-an. 
  • Adaptor breastpump. Nah kalo ini sih emang bawaan dari Little Giant-nya. Pastinya kudu dibawa, lah kan buat nyalain breastpump
  • Battery cadangan. Ini gw bawa buat jaga-jaga kalo di kantor mati listrik *tutup mata. Daripada hal-hal yang tidak terjadi itu terjadi, makanya gw bawa battery saja.
  • Spons cuci. Ini gunanya buat nyuci corong breastpump. Tapi semenjak gw tau kalo corong itu nggak perlu setiap saat dicuci, cukup dimasukkan kembali ke cooler bag atau kulkas, akhirnya gw jarang cuci peralatan di kantor degh.

Nah, ini foto hasil berhari-hari pumping di rumah dan kantor yah... Wkwkwk, freezernya penuh ASIP kan?


Yuuuk, bapak dan ibu semuanya, dipersiapkan alat tempur buat perah ASI kita. Nggak susah kok, beli dan milihnya. Yang penting niat aja. InsyaaAllah jalannya dipermudah sama Allah untuk ngASI selama 2 tahun...

8.09.2011

KEJAMNYA TRANSPORTASI JAKARTA

Saya benar-benar sudah muak dengan kondisi angkutan umum di kota Jakarta ini.

Tulisan ini saya buat karena sudah tak mampu membendung amarah yang meluap. Saya sudah terlalu jengkel dengan segala ide-ide yang katanya “inovatif” untuk menangani dan mengatasi kemacetan di kota Jakarta ini. Para ahli dan para pejabat yang mempunyai posisi serta kedudukan penting di pemerintahan kota, tampaknya tak sehebat yang seharusnya.

Keseharian saya, berangkat dan pulang kerja menggunakan kendaraan pribadi (baca: mobil). Ya, saya mulai menggunakan kendaraan pribadi ini pada saat saya kuliah. Jarak rumah dengan kampus yang tidak terlalu jauh, sekitar 4km, seharusnya dapat saya tempuh dengan menggunakan angkutan umum. Metromini B92 dan angkutan kota mini C13 sebenarnya dapat mengantarkan saya dari rumah ke kampus. Namun saya tetap memilih untuk menggunakan kendaraan mobil yang dimiliki orang tua saya, untuk dapat sampai di kampus. Bus yang penuh sesak, bau keringat, hampir menjadi korban pencopet, diturunkan di tengah jalan, supir bus ugal-ugalan, tidak mendapat tempat duduk, suara mobil yang berisik, asap rokok, membuat saya memutuskan untuk tidak menggunakan kendaraan umum.  Akhirnya, hingga kini (setelah 12 tahun berlalu dari masa kuliah) saya tak berniat sekali pun untuk menggunakan angkutan umum, khususnya bus atau angkot.

Entah siapa yang seharusnya bertanggung jawab akan kondisi angkutan umum di kota Jakarta ini? Siapa pula yang harus bertanggung jawab atas kemacetan di Jakarta ini? Siapa? 

Hampir setiap hari, pemikiran dan terobosan baru untuk mengatasi kemacetan di Jakarta ini menjadi tulisan di surat kabar ibukota maupun surat kabar nasional. Dimulai dengan sistem 3 in 1, pencanangan busway, pengenaan pajak progresif buat kendaraan pribadi, rencana pemberlakuan plat mobil ganjil genap, rencana penarapan ERP, dan mungkin rencana-rencana lainnya yang belum tercantum di notes saya ini, menjadi masukan untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Intinya, semua aturan untuk menekan angka kemacetan itu hanya tertuju untuk kendaraan pribadi (khususnya mobil). Tapi saya yakin dengan seyakin-yakinnya saya, tidak akan berhasil semua itu. Orang Jakarta itu berduit kok. Nggak khawatir lagh, untuk bayar atau beli sesuatu demi kenyamanan. Trust me!

Para pemimpin itu sebenernya sadar nggak ya, apa permasalahan utama kemacetan di Jakarta ini? Apa yang membuat Jakarta ini sampai sebegitu macetnya? Apa yang membuat orang Jakarta lebih memilih naik kendaraan pribadi dibanding kendaraan umum?  Apa dan dimana akar permasalahannya? Sebenernya simple kok. Jawabannya cuma karena angkutan umum massal di Jakarta ini nggak layak. Nggak layak banget malahan. Kebayang degh, kalo para pekerja kantoran yang harus tampil parlente itu naik kendaraan umum yang busuk. Busuk banget malah. Kalau saya pribadi, lebih baik mengeluarkan uang lebih banyak tapi bisa mendapatkan kenyamanan. Daripada harus berdesakan dan hidup susah di kendaraan umum. Kondisi bus dan angkot di Jakarta itu dibilang standard aja nggak, apalagi mau dibilang nyaman. Mau bandingin dengan kondisi bus di Singapore? Jangan mimpi. Coba aja liat perbandingannya....



Jakarta nggak punya angkutan umum massal yang dapat menampung jumlah warganya. Angkutan umum Kereta api hanya terjangkau di beberapa titik. Belum lagi infrastruktur jalan rel yang tidak memadai jumlahnya. Sementara pemerintah sendiri kalau yang saya perhatikan, sepertinya kurang mendukung dengan moda transportasi ini. Yang saya perhatikan, penambahan jalan toll jauh lebih banyak jumlahnya dibanding dengan penambahan jumlah jalan rel. Entah kenapa dengan pemerintah ini?


Okey, saatnya kembali ke dunia nyata. Kembali berkutat dengan ketidaknyamanan berkendaraan umum di Jakarta. Sampai kapan ya, warga Jakarta harus menikmati kondisi yang tidak enak ini? Miris rasanya. Angkutan umum layak guna tak tersedia, sementara punya mobil pun terus ditekan sama pemerintah... Tuhan, berikan mukjizatMu...


8.05.2011

SIAP-SIAP PERALATAN MPASI DEK NARES

Yuhuuu...


Tepat seminggu lagi (di tanggal 13 Agustus 2011), dek Nares boleh makan *girang. Enam bulan hanya mimik ASI. Makanya, mulai sekarang, ibu belajar cari-cari informasi mengenai MPASI. Mulai dari peralatan, menu, jadwal pemberian, sampe trik-trik ngasih mamam kalo-kalo nanti dek Nares susah mamam. Nggak lupa juga lho, baca pengalaman para ibu-ibu lainnya yang anaknya mulai MPASI. Karena kebetulan punya temen dan sodara yang umur anaknya gak jauh beda sama Nares, jadilah terkadang ber-chat cia bbm mengenai MPASI. Gabung di milis asiforbaby buat seluk beluk ASI, dan sekarang saatnya gabung milis mpasirumahan. Lumayan lho, banyak ilmu yang bisa diambil dari pengalaman ibu-ibu lainnya...

Kenapa harus mulai nyicil-nyicil ngumpulin barang-barang MPASI? Iya, soalnya kalo belanja sekaligus, berasa berat kan? Belum lagi kadang kalo udah mepet, semuanya mau dibeli. Kalo sekarang kan masih punya pertimbangan. Beli, nggak, beli, nggak? Walaupun mungkin akhirnya dibeli (hahaaa, pembelaan buat ibu-ibu yang doyan belanja).

Nah, ini dia niyh, peralatannya dek Nares yang sudah dibeli...


1. High Chair

Uhuy, hunting nomer 1 alias pertama niyh. Baca review emak-emak tentang high chair. Ada beberapa yang pake high chair dan ada beberapa yang tidak. Tanya sama teman dan sodara tentang high chair juga. Tapi diputuskan untuk pakai high chair. Why? Adalah karena supaya Nares belajar disiplin. Makan ya di meja makan. Nggak lari sana lari sini. Apalagi diriku juga dari kecil dibiasakan untuk makan di meja makan. Maklum, eyang kakung-nya Nares tentara yang berdisiplin tinggi (makan harus di meja makan dan harus kumpul semuanya di meja makan).

Browsing degh, cari highchair! Mikir lagi degh, beli baru apa secondhand yak? Maunya sih beli baru. Tapi kok ternyata harga highchair, lumayan juga. Okey, kalo ada yang second hand dan masih bagus, kenapa enggak? Nah, pucuk dicita ulam pun tiba. Pas browsing, nemu yang jual high chair. Baru dipake 2 bulan. Tawar-menawar, akhirnya deal juga! Worth it banget! Baby Does yang bisa reclining lho. Cukup keren (menurut aku, ya)...

Ini dia penampakannya. Seru! Ternyata high chair nya bisa disetting tinggi rendah lho, terus bisa juga di-stel tagak atau agak baring. Ada castor-nya juga, jadi bisa disorong-sorong, degh!


2. Panci Stainless

Buat apa niyh, panci stainless? Heheh, ya buat masak makanannya Nares. Terutama Gasol tuh. Masa’ mau pake wadah masak yang udah ada? Nggak lagh, takut nggak steril. Belinya yang kecil-kecil aja, wong Nares juga mamamnya kan masih dikit juga, tho? Pertama hunting di Carrefour. Tapi nggak ketemu yang sreg di hati. Kegedean, kemahalan, nggak bagus. Hufth, nggak lagh. Nah, akhirnya pas maen ke Ace Hardware, ketemu degh ini panci mungil. Made in China, teflon, diameter 12 cm, warnanya hijau (warna kesukaan emaknya Nares). Harganya Rp 59,000 saja. Mahal juga yah? Tapi kalo liat kualitasnya siyh, lumayan kokoh.

Begini rupanya : 





3. Ice Cube Tray with Cover


Apaan niyh? Ini lho, kalo baca di internet siyh katanya buat nyimpen kaldu. Mungkin bisa juga nanti buat nyimpen puree. Yah, buat apa aja degh. Comot degh ini barang. Lagi-lagi ketemu-nya di Ace Hardware. Harganya Rp 42,000-an. Kalo di online jualnya yang cube besar. Harganya sekitar Rp 110,000. Hihihi, dengan fungsi yang sama, kenapa nggak beli yang murah tho? Beda bentuk doangan. Tapi ini dipakenya nanti kali ya, bukan awal-awal MPASI. Kalo masih masak gasol doang siyh,  insyaallah fresh from the oven buat dek Nares.

Ini dia mahluknya. Bentuknya mirip banget sama kotak cetakan batu es, cuma ada tutupnya aja.


4. Food Container ukuran mini (120ml)

Buat apaan ni? Hehe, belum tau buat apaan, yang jelas container beginian pasti berguna. Tapi aku beli ini nantinya buat nyimpen makanannya Nares di kulkas. Jadi, paginya aku siapin aja, nanti siangnya, si mba tinggal angetin. Karena aku bekerja, pasti kalo siang aku nggak mungkin bikin siangnya. Kalo ngandelin si mba’nya untuk bikin makanannya Nares, aku ngga sreg degh. Lagipula, selagi murah harganya, akhirnya beli degh (lagi-lagi korban perasaan emosi belanja). Ini masih beli di Ace Hardware. Aku beli 2 ukuran niyh, yang versi imut banget dan yang imut. Yah, kalo nggak kepake buat Nares masih bisa dipake buat emaknya lah...

Ini dia bendanya:



5. Washcloth

Hahaha, ini buat lap mulutnya Nares yang pastinya nanti belepetan. *Ugh udah kebayang mulutnya Nares yang belepetan makanan. Iya, kalo ini siyh banyak yang jual, di online shop harganya sekitar Rp 20,000-an. Tapi ini aku beli di ITC Permata Hijau, pas maen kesana. Tadinya dia nawarin Rp 25,000. Tp tawar aja. Heheee, dapet degh, Rp 20,000. Belinya 1 set aja, isi 8. Cukup lagh.

Nggak mau pake tissue! Selain karena boros, takut itu tissue robek dan malah masuk ke mulut Nares. Makanya, mending pake washcloth aja. Sok go green, padahal mah biar ngirit.


6. Slabber and Bibs

Bah, kalo yang ini siyh harus punya. Kudu. Wajib. Secara juga sekarang Nares ileran mulu, jadinya aku udah beli benda ini. Jadi nggak usah nunggu mamam, Nares udah dipakein bibs. Eh, tapi untungnya bapaknya Nares kemaren juga “mbeliin” lho. Jadinya lumayan nambah degh, koleksi bibs Nares.

Hahaha, berbagai macam bentuk bibs ada di rumah, tapi yang difoto ini aja yah! Ini slabber merk Timberland. Belinya di onlineshop.




7. Feeding Set

Iyh, ini sepertinya juga benda wajib buat MPASI yah? Hahaaa, ya iyalah, buat makannya pake apa donk, kalo nggak pake feeding set ini? Feeding set punya Nares boleh hasil dari kado lho (dari tante Nonon di komplek Joglo. #makasih tanteee =D). Jadi nggak perlu beli lagi degh. Lumayan complete nih isi set-nya. Lumayan kan, ngirit. Sebenernya ada banyak yang ngasih kado tempat makan gini. Tapi yang complete set cuma yang ini, jadilah yang ini aku mau pake.


Penampakan benda sebagai berikut:



8. Thermo spoon

Hahaha... dasar emaknya Nares udik. Nggak bisa liat barang lucu dikit maunya dibeli. Eh, bener lho, ini gw baru nemu barang kaya gini: sendok yang bisa berubah warnanya kalo dia kena suhu panas. Nah kan, mana pernah gw nemu yang beginian kalo nggak ngasih makan anaknya. Ini belinya nggak sengaja (lagi-lagi karena laper mata) pas jalan ke Mall Taman Anggrek. Waktu itu mau beliin Nares teether, tapi liat sana sini, ketemu ama benda ini. Angkutlah akhirnya.  Nggak penting siyh, Cuma karena lucu, jadinya dibeli. Lapaaaaarrr... lapar mata!

Ini dia sendok yang bisa berubah warna: Itu logh, yang diujung sendok yang warna merah, dia akan berubah warna menjadi putih kalo makanannya kepanasan buat adek bayi. Lucu yah?



9. Bottle spoon

Rencananya mau pake ini aja degh nanti buat nyuapin dek Nares mamam di bulan pertamanya. Kan juga rencana mau kasih Gasol campur ASIP, jadi bisa dibikin encer-encer aja. Masukin botol, trus ntar tinggal nyuapin degh. Jadi nggak berantakan makannya. Praktis (hmmm, praktis apa males ya?). Ini sih belinya di Matahari Mall Taman Anggrek, barengan sama beli sendok thermo itu.

Bendanya:





Masih ada beberapa items lagi yang gw belum beli nih, ntar mau belinya kalo dek Nares udah bisa dibikinin bubur saring:







Slow cooker


Yang ini masih juga dipertimbangkan untuk punya. Lagi survey tanya sana sini sama yang udah pengalaman MPASI, apakah slow cooker ini dipake atau nggak. Ada beberapa yang pake, tapi ada juga yang nggak. Beli apa nggak yah? Ntar degh, liat perkembangan jamannya. 









Talenan dan pisau
 Ah, kalo ini siyh udah nggak usah heran lagi degh. Ini juga benda wajib buat masak makanannya Nares. Memang rencanyanya mau pisahin perlengkapan dapur punya dek Nares dengan punya bapak ibu. Biar lebih bersih aja kali yah. Nanti sih kalo udah gede boleh dicampur. 





Plastic Container

Nah, ini juga kayanya benda wajib punya degh. Buat naro semua peralatan makannya dek Nares. Biar kumpul jadi satu disini semua. Pengen beli di Jembatan Lima. Plastik-plastik disana muraaaaah banget dibanding sama di supermarket atau hipermarket yang ada.





Okey, kawan... Seperti itu itu dulu degh cerita seputaran MPASI-nya dek Nares. Nah, minggu depan, mudah-mudahan bisa aku ceritain acara makan pertaman-nya dek Nares yah. Semoga dek Nares nggak susah makannya... Yippiieee....


KURIKULUM SD KINI... JAHARA DEH...

Buat ibu-ibu yang selalu mendampingi anak-anaknya belajar, pasti paham banget kalau materi pelajaran sekarang ini berat sekali. Ehm, apa ja...

Popular Post