Mari berbagi kembali... kembali berbagi cerita. Ya maklum aja, namanya juga nge-blog dan masih pemula, jadi cuma bisa ngebagi cerita. Nanti insyaaAllah kalau udah naik kelas jadi senior blogger, baru aku kasih hadiahnya ya... Mari semangat menjadi senior blogger...
Pemirsah pembaca yang budiman dan budiwati yang dimuliakan Tuhan, cerita kali ini saya ingin berbagi tentang kendaraan tunggangan saya. Sedan warna emas alias gold ini sudah dari November 2010 menemani keseharian saya. Rumah ke kantor, kantor ke rumah, rumah ke pasar, pasar ke rumah, rumah ke kampus, kampus ke rumah, pokoknya kemana aja pake si goldy ini. Nah, di chapter 01 ini saya mau share sejarah saya milih si sedan ini walaupun di usianya yang sudah termasuk ABG. Nggak masalah, asalkan mau sama mau dan suka sama suka toh... Hahaha....
Ini sejarah pakai sedan Toyota Corolla di keluarga kami...
Di tahun saya lahir, 1981, bapak saya alhamdulillah baru mendapatkan rejeki untuk memiliki mobil sendiri. Kerja keras-nya menjadi laskar negara, akhirnya membuahkan sebuah (apa sebiji? apa seekor?) mobil. Mobil yang dibeli bapak bukan mobil gress masih berplastik, tapi mobil second hand alias tangan kedua alias mobil bekas. Jaman dulu itu ya, punya mobil emang nggak mudah semudah sekarang yang modal 20 juta perak juga bisa punya mobil. Bedaaa banget. Makanya, bapak milih untuk meminang mobil keluaran tahun 1974, yang berarti sudah berumur 7 tahun saat dipinang di tahun 1981. Tapi itu pun sudah bersyukur banget ya, pemirsah... Rejeki halal yang penting, biar berkah #apasik.
Toyota Corolla hijau itu jauh juga perjalanannya. Sempat kita pakai mudik ke Magelang, Yogya nengokin eyang putri. Trus belum lagi main kalau ke Anyer sih, udah beberapa kali. Bandung dan Cianjur juga nggak lewat. Handal emang mesinnya. Yups, pilihan yang tidak salah!
Toyota 74 macam ini tampaknya (sumber: www.pakwheels.com) |
Corolla tahun '74 ya, akhirnya kita pakai sampai tahun '86 saja. Berhubung kita harus ikut bapak pindah dinas keluar kota, akhirnya itu mobil kita jual juga. Sedih sih, udah sempet nemenin kita mudik ke Magelang dari Jakarta untuk beberapa kali, eh akhirnya harus pisah juga. Tapi emang dasar jodoh, di tempat baru bapak dinas, kita pun kebagian mobil dinas : Toyota Corolla '86. Yihaaa...., lagi dan lagi pakai Corolla. Kayaknya emang udah jodoh ya, pakai Corolla ini. Mobil simple tapi keren dan seksi. Yups banget. Corolla itu emang sexy!
Corolla '86 kendaraan dinas bapak ini harus direlakan kepada orang lain, soalnya kita pindah lagi ke Jakarta. Pulang ke rumah, mulai lagi dengan babak yang baru kehidupan (apa sih nih bahasanya?!). Sayangnya, jalanan Jakarta yang saat itu kurang bersahabat alias banyak hancur, sang bapak milih kendaraan MPV kembali. Katanya bapak, "Sayang kalau pakai sedan di jalanan rusak". Yaaah, apa mau dikata, sang pemilik uang nan berkuasa berkata tidak untuk sedan Corolla.
Corolla '86 kendaraan dinas bapak ini harus direlakan kepada orang lain, soalnya kita pindah lagi ke Jakarta. Pulang ke rumah, mulai lagi dengan babak yang baru kehidupan (apa sih nih bahasanya?!). Sayangnya, jalanan Jakarta yang saat itu kurang bersahabat alias banyak hancur, sang bapak milih kendaraan MPV kembali. Katanya bapak, "Sayang kalau pakai sedan di jalanan rusak". Yaaah, apa mau dikata, sang pemilik uang nan berkuasa berkata tidak untuk sedan Corolla.
Toyota '86 ini yang kita pakai (sumber: en.wikipedia.org) |
Tapi emang dasar rejeki. Di tahun 1998 ketika saat itu krisis moneter melanda, sang berkuasa kembali merealisasikan keinginannya untuk membeli mobil tambahan untuk antar sang ibu pejabat ke tempat kegiatannya. Nah, secara emang udah pengalaman 10 tahun pakai Toyota Corolla dan nggak pake ribet, nggak pake aneh-aneh nggak pake resse akhirnya sang penguasa memilih Toyota Corolla Great keluaran tahun 1995 untuk nyonya besar. Wedewww... sedep kan pake Corolla lagi dan lagi.
Tapi emang dasar rejeki, ini Corolla Great milik nyonya besar akhirnya dilungsurin ke saya. Alhamdulillah, dapet lungsuran Corolla Great yang sangat heits di tahun tersebut. Emerlad Red, begitu warna tertulis di STNK si Corolla Great. Ini mobil banyak jasanya. Mulai nemenin kuliah, kerja praktek, skripsi, sampai wisuda dan sampai pacaran #eh. Sampailah 7 tahun di usia kebersamaan saya dengan Corolla tersebut karena sang empunya kuasa punya titah yang lain pula (aseli ya, pas mobil ini diambil sama yang beli, dan saya pun menangis sejadi-jadinya).
Miriplah sekali mobil kita waktu itu (sumber: mobil.mitula.co.id) |
Corolla saya diganti dengan Corona, lungsuran sang penguasa nomor 1. Yah, emang dasar Toyota, mesinnya emang handal. Tapi sayangnya, Corona yang saya pakai itu cinta banget sama pom bensin. Habislah uang jajan sebulan untuk uang bensin saja. Ya maklum, namanya saja mobil 2.000cc, automatic transmission pulak, tambah lagi jalanan macet Jakarta ini. Komplit sudah. Akhirnya tahun 2008, setelah 3 tahun pakai Toyota Corona, saya pun menyerah.
Kijang kaspul diesel pun jadi besutan saya. Gagah dan macho ya boook... Naik tanjakan nggak pernah masalah. Bawa ke Puncak nggak rewel. Alhamdulillaaaaah... rawatnya juga nggak nyusahin. Ibarat anak yang tau diuntung, nah itulah Toyota. Itu mobil handal banget. Sebenernya juga sayang banget ngelepas itu mobil, karena emang masih nyaman dipakai, mesin nggak pernah ngadat dan hemat energi klakson. Secara orang di jalan pasti udah bakalan minggir dan kita nggak perlu repot-repot mencet klakson. Suranya itu loh. Tapi berhubung waktu itu saya hamil dan agak susah untuk naik turun mobil tinggi, akhirnya saya request ke pak suami untuk ganti mobil dari yang MPV gitu ke sedan saja.
Nah, akhirnya kita sempat bingung nyari-nyari pilihan sedan yang paling cocok untuk seorang bumil. Sempet lirik-lirik toko sebelah, tapi akhirnya atas saran dari bapak boss yang dipertuan agung adalah, "Udahlah Toyota aja, nggak macem-macem. Rawatnya gampang, nggak macem-macem juga..." Nah kan, rekomendasi tetap ke Toyota. Ketok palu 8 kali, akhirnya saya dan pak suami mutuskan untuk beli Toyota Corolla Altis. Dan semenjak itu, pencarian Altis yang paling baik pun dimulai... jerengjengjeng....
Let's gooo with Toyota.... Ahiyyy... (akan berlanjut di Chapter 02)
Tulisan ini diilhami oleh keluarga besar Toyota Corolla Altis Indonesia Community
Tulisan ini diilhami oleh keluarga besar Toyota Corolla Altis Indonesia Community
Ahay..keren emang Corolla dan Altis. Mama Nares ulasannya Zeg Zig Door...enak dibaca.dan menginspirasi keluarga Toyota, Corolla lainnya...
ReplyDeleteTerima kasih banyak, om Teguh sudah mampir ke blog saya. Saya pun suka banget baca bolg-nya om Teguh... xixixi....
DeleteIni toh Generasi Corolla Altis, baru tahu saya ternyata mobil brand Toyota sudah tua juga ya.
ReplyDelete