7.17.2012

BEBAS BAYAR TOLL BANDARA


Kali ini pengen cerita seputaran a good service yang saya dapetin dari salah satu perusahaan jasa, sampe-sampe saya pun berani menuliskan complimentary di blog saya ini. Hehe, ya pokoknya nulis itu, kalo nggak complimentary, ya berarti ya complain. Kalo yang “so-so” sih nggak mau saya masukin disini. Hmm, namapun “so-so”, nggak jelas nilainya selain hanya average. Apaan sih nih intro gini amat?

Jadi gini ceritanya…

Pekan kemaren saya dan suami pergi keluar kota, dimana kita harus nyegat pesawat di bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Secara tinggal di rumah cuma berdua, nggak punya supir selain supir taxi, jadilah pilihan kita pergi ke bandara, cuma naek taxi atau naek Damri. Naek bus Damri yang ke Bandara murah lho, cuma Rp 20,000 untuk sekali jalan per orang. Murah dibanding kalo harus naek taxi (apalagi argometer tarif normal atau mungkin premium cab).

Barang bawaan kita nggak banyak, hanya 1 handcarrier untuk tempat baju berdua, pak suami bawa ransel kecilnya dan saya bawa handbag saya. Mau bawa koper males aja. Soalnya pulangnya itu lho, nungguin bagasi di Soekarno Hatta ngajakin berantem lamanya. Bisa-bisa 1 jam sendiri nungguin bagasi keluar. Capcay alamak. Orang dah bisa jungkir balik jumpalitan, ini koper baru keluar. Oh no lah. Secara juga kali ini pergi pake pesawat budget yang nggak dapet jatah bagasi, makin sedikitlah barang bawaan kita.

Pilihan pertama transportasi ke airport sih jatuh sama bus Damri, soalnya emang naek bus Damri itu murah dan nyaman. Coba baca review-an tentang Bus Damri yang ditulis sama salah satu sahabat saya degh. Lengkap banget review tentang Damri disana. Saya sendiri pun setuju, ke Bandara naek Damri itu adalah pilihan yang sangat bijak (ya hemat, ya cepat, ya nyaman). Hmmm, kok jadi ngereview Damri di sini siyh? Padahal punya Aad jauh lebih keceeeh...

Tapi, mikir punya mikir berdua sama pak suami, kalo naek Damri, nunggunya dimana? Ada nggak ya, bus Damri yang lewat Slipi situ? Aseli kalaupun ada, nggak tau jadwalnya. Nggak mau ambil resiko tinggi, soalnya ini takut ketinggalan pesawat. Nggak lucu aja, nungguin Damri tapi ketinggalan pesawat. Nah, kalupun mau nunggu dari Slipi Jaya, ke Slipi Jayanya naek apa? Mau naek angkot pagi-pagi juga ntar rebutan sama orang kantoran pula. Secara kita pergi di hari Kamis dan pesawat pagi pulak. Keputusannya nggak pake bus Damri. Taxi yawh… Damri nanti aja puwangnya yak. Promise kalo yang itu (dan emang pun pas pulang kita naek Damri Bandara - Gambir, Rp 40,000 berdua sama pak suami, nyambung taxi yang ada aja, nambah Rp 15,000 - alhamdulillah).

Done memutuskan naek taxi, sekarang urusan sama mau pake taxi apa. Biasanya sih, kita kalo ke Bandara itu ya, naek taxi Transcab. Taxi bertarif bawah dan ada tv pula di dalam kabinnya. Worth it kan? Murah dan pelayanan bagus. Tapi kali ini kita punya referensi taxi yang bagus lho, Taxiku. Berawal dari perbincangan sama pak suami yang ngasih tau kalo Taxiku itu biaya toll ke bandara-nya ditanggung sama Taxiku. Widiiih, hari gini ada yang grateish ya? Hajar gan, nyoba yuuuk.

Sehari sebelum pergi, si bapak order via telpon rumah ke Customer Service Taxiku. Pesen jam 06.30 pagi. Soalnya kita pesawat jam 09.30. Jangan sampe telat di airport dah. Okey, booked is confirmed. Tinggal tunggu besok pagi di calling aja dari Taxiku, kalo armadanya udah sampe. Sip *jempol.

Armada Taxiku (gambar diambil dari www.taxiku.com)

Jam 6.10, armada Taxiku udah datang lho. Kecepatan 20menit dari waktu pesan kita. Tapi berhubung kita juga udah siap, akhirnya kita jalan 10 menit sebelum jadwal yang kita janjiin. Armadanya pake mobil Chevrolet, nggak tau type-nya apa. Tapi yang jelas, begitu masuk taxi ini, ruangan cabinnya lega, bersih dan wangi. Iyh, serunya. Tapi maaf ya, kali ini nggak ada foto-fotonya. Bodohnya saya nggak mengabadikan si suasana di kabin taxi.

“Selamat pagi bapak dan ibu, mohon maaf, tujuannya kemana ya pak, bu?” begitu sapa sang supir yang bernama Arief (nggak tau nama panjangnya sih) pas nggak lama saya dan pak suami duduk di taxi.
“Pagi mas, tolong anter ke Bandara Soekarno Hatta ya, terminal 2”, jawab si pak suami saya.

Okey, sepanjang perjalanan kami nggak banyak ngobrol2 sama si mas Arief ini. Biarkan dia konsentrasi dengan penyupirannya. Ehm, tapi begitu mau masuk toll dalam kota Grogol menuju toll Bandara, pak suami nanya sama mas Arief, bagaimana pembayaran toll-nya? Ternyata mas Arief menjelaskan ke kita kalo yang bayar toll-nya ya mas Arief saja alias penumpang ngga perlu bayar. Begitu juga nanti dengan pembayaran toll bandara. Ahiy... sedap banget yak, ke toll nggak perlu bayar. Kapan lageeeh?

Setelah bayar toll Bandara itu, mas Arief barulah cerita, kalo nanti dirinya perlu stempel struk toll tadi sama petugas Taxiku di Bandara. Kalo nggak ada stempel petugas bandara, nggak bisa di reimburse itu uang toll-nya. “Soalnya dulu ada yang nakal, bu. Ngebohongin management. Jadinya sekarang kalau mau reimburse toll bandara, harus ada stempelnya dulu. Ngga ada stempel, nggak reimburse”. Ooo, gitu toh mas…

Siiiplah, udah sampe di tempat tujuan. Argometer nunjukkin angka : Rp 68.000. Wuaaah, murah ya. Aseli saya bilang ini murah. Karena saya pernah naek Transcab itu ke Bandara Soekarno Hatta sekitar Rp 78.000, belum lagi termasuk biaya tollnya (sekitar Rp 14,000 untuk toll dalam kota dan toll bandara). Jadi total sekitar Rp 92,000. Nah, kalo Blue Bird, pasti lebih mahal lagi karena argometer-nya bukan tariff bawah, tapi tariff normal. Selamat menikmati tariff normal untuk jarak jauh nyaaak. Mehong is mehong.

Readers, jadi kalo mau ke bandara, silahkan mencoba pake Taxiku ini. Recommend banget lah. Eits, ini bukan dibayar sama management Taxiku ya. Tapi emang pelayanannya perlu dikasih jempol. Makanyalah saya nulis di blog saya. Siapa tau bermanfaat buat yang mau ke bandara. Kan semua pihak jadi untung. Yang bayar untung karena bisa saving dan buat management Taxiku ya untung karena orderan laris manis tanjung kimpul.

Taxiku ini juga nyediain print buat argomenter lho. Jadi, bisa minta struk perjalanan kita sama si pak supir. Oia, satu lagi yang perlu diingat, biaya toll bandara gratis kalo perjalanan dilakukan dari tempat naik/pesan langsung ke bandara. Jadi, kalo mampir2 ke tempat lain, ya nggak gerateis yah…

Siplah, demikian yang bisa saya sampaikan review tentang Taxiku ke Bandara Soekarno Hatta ini. Kesimpulan sementara (mudah-mudahan final juga), kalo mau ke bandara Soekarno Hatta, silahkan gunakan Taxiku. Supirnya ramah, mobilnya bagus terawat dan biaya toll ditanggung pihak management. 

Nih kalo mau order Taxiku, sila telp ke (021) 4786 2121.

*agak nggak puas postingan kali ini, karena nggak ada fotonya :(

4 comments:

  1. Naik Damri hemat kalau 1-2 orang yang berangkat. Kalau dari daerah Slipi, nyegatnya di pintu tol Slipi Palmerah. Di depan Apartemen Slipi. Tapi kalau dalam keadaan kepepet, dan jumlah org yang mau berangkat lebih dari 2 orang, lebih baik naik taksi. Taxiku bisa jadi pilihan bagus dan murah. Saya tetap masih percaya Blue Bird meski mahal. Hanya saya pakai ketika kondisi terdesak (hampir telat, bawa orangtua, atau bawa ibu hamil) ke bandara.

    Nice posting mbak Mona. Saya akan coba naik Taxiku kalau ketemu moment ke bandara lagi. Terima kasih. Review yang sangat membantu kelas menengah untuk berhemat. Hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aad, iye, perhitungannya juga emang karena yang pergi 1-2 orang. Murah naek Damri kalo mau ke bandara, secara seorang cuma kena Rp 20,000. Tapi kalo udah berempat, mending pake taxi. Malah lebih irit. Nih, pake Taxiku kan kalo berempat ke Bandara berarti kena-nya kalo dari Slipi sekitar Rp 68,000 dibagi 4 tuh, kenanya cuma Rp 18,000/orang. Kalo dari bandara ke Slipi, lebih mahal lagi Ad, soalnya kena service charge di airport which is semakin dekat jarak tempuh, semakin mahal service chargenya. Ke Slipi bisa kena Rp 25,000 + argometer (let's say Rp 70,000) + uang toll bandara dan dalam kota Rp 14,000). Mihil banget... Jadinya cepek' ceng ndiri. Nggak ada salahnya di coba, Ad. Mungkin lain waktu mau ke airport yang butuh taxi, monggo di coba.

      Delete
  2. Nice post sist, saya juga mendengar hal yang sama dari temen saya tentang Taxiku. Pertanyaan saya (untuk lebih menyakinkan diri saya siiih sebenarnya heheheh...), Taxiku datang di jam yang kita inginkan kan?, meski kita dah order satu hari sebelumnya?. Soalnya takut kl g datang aj, udah ditunggu2 eeeeh ternyata g datang kan bisa kacau perjalanannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba Sri Utami,

      Alhamdulillah, kemaren sih sepengalaman saya iya... dia datang malah lebih awal. Apalagi kan kita kasih tau kalo kita mau ke airport...

      Delete

KURIKULUM SD KINI... JAHARA DEH...

Buat ibu-ibu yang selalu mendampingi anak-anaknya belajar, pasti paham banget kalau materi pelajaran sekarang ini berat sekali. Ehm, apa ja...

Popular Post