Minggu
tanggal 19 Feb 2012 saya berkesempatan ikutan kelasnya milis Mamaku Koki Handal yang mengupas
tentang gizi anak di 1000 hari pertama. Aseli degh, pengen banget ikutan kelas
singkat ini. Kenapa? Soalnya pengen tau, bagaimana mengatur gizi yang baik buat
Nares. Apakah selama ini makannya Nares udah bener atau masih perlu perbaikan?
Nah, daftar deh saya, melalui milis mpasiumahan yang di moderator-in sama mba
Dian Prima as known as mba Depe. Udah daftar, trus konfirmasi dan bayar deh.
Alhamdulillaaah, si bapak keceh bayarin saya ikutan kelas ini.
Okey, di
sini saya mau share beberapa ilmu yang baru saya ketahuin lho, dari Ibu Maria
Phan, sang pemateri di kelas ini. Bu Maria bekerja pada badan pangan dunia
dan sudah keliling belahan dunia mana saja untuk melihat gizi bayi dan anak di seluruh penjuru
dunia. Yang namanya negara entah berantah pun sudah dijajaki sama bu Maria lho.
Pernah kok, cerita beliau, dirinya melakukan research ke tempat yang
benar-benar sulit untuk dijangkau. Pokoknya akses itu benar-benar tertutup. Sampai-sampai,
listrik pun belum masuk. Nah, dengan kondisi yang sulit begitu, makanya
distribusi makanan juga susah. Penduduk setempat hanya bisa mengandalkan
bahan-bahan yang ada di sekitarnya yang pastinya amat sangat terbatas. Nah, makanya dari itu banyak bayi-bayi yang
kekurangan gizi *mulai mewek Makanya, buat kita yang hidup di kota dengan segala ada bahan
makanan ada, harus memanfaatkan semaksimal mungkin itu bahan-bahan makanan. Mumpung mudah didapat, ada rejeki, makanya maksimalkan lagh gizi anak kita!
Yuks, lanjut di bawah ini ya share-nya...
Poin 1 – Kapan masa penting
pemberian nutrisi kepada anak?
Pada tau
nggak, kalo ternyata pemberian nutrisi pada anak itu sebenernya harus sudah
dimulai pada masa awal-awal kehamilan lho. Bukan pada saat lahir ternyata, apalagi dari pas mulai MPASI. Got the point kan? Yups, hamil berarti harus makan bergizi seimbang. Jadi, begitu terjadinya pembuahan di sel telur, itu adalah awal pemberian nutrisi
kepada anak. Nah, jangan salah, ternyata di masa hamil ini, nutrisi yang masuk
ke baby itu yang menentukan nanti baby-nya bakalah cukup gizi atau nggak pas si
baby lahir. Makanya, si ibu pas hamil itu harus makan yang bergizi tinggi. Kalo
mual gimana? Trus sampe muntah-muntah? “Ya harus dimasukin lagi setelah muntah.
Jenis makanan kan banyak. Coba cari yang ngga bikin mual”, begitu kira-kira
penjelasan dari bu Maria. So ladies calon emak atau yang mau hamdun lagi, ayo masupin makanannya yang
bergizi tinggi yah, buat si baby kita, bukan buat kita. Jadi, kalo kita nggak
makan, yang dipikirin adalah, “baby kita makan apa, kalo kita nggak makan?”.
BBLR (berat
badan lahir rendah) pada bayi, sebisa mungkin harus dihindari. Nah, makanya
disini penting sekali peranan ibu untuk memberikan gizi yang terbaik buat si
baby. Ya karena ternyata memang anak kita butuh asupan gizi dari apa yang kita
makan. Jadiii, buat bumil ayo makan yang banyak dan bergizi ya! Buat yang mau
hamil pun, ternyata harus makan makanan yang bergizi juga lho.
Poin 2 – Berat dan Tinggi badan
anak
Sepertinya
sudah barang yang tidak langka lagi, ketika kesehatan anak diukur dari
timbangan badannya saja. Baru tau banget ketika ikutan kelas kece ini, ternyata
untuk mengukur pertumbuhan si anak, nggak hanya dilihat dari berat badannya saja
lho. Tapi juga dari tinggi badan anak. Sempet bingung juga sih tentang tinggi
badan ini, secara di benak saya itu kalo masalah tinggi badan ya banyaknya
dipengaruhi sama faktor keturunan (genetik). Kalo ibunya bapaknya pendek, ya anaknya
cenderung pendek juga. Ternyata paradigma itu ya sama sekali nggak bisa
diterima mentah-mentah. Bu Maria menjelaskan, bahwa tinggi anak itu sangat
tergantung ya dari gizi dan makanan yang dimakannya. Faktor genetik memang
mempengaruhi, tapi ternyata itu sangat sedikit. Nah, ada mama kece di kelas ini
yang share pengalaman pribadinya, katanya ada temennya dimana orang tuanya
pendek, tapi anaknya bisa tinggi. Hal itu ternyata karena si orang tua selalu
memberikan makanan yang bergizi tinggi buat anaknya. Waaah, begitu toh! Hmmm, ya ya ya, pantesan aja mas-mas saya tingginya diatas 175cm semua, soalnya waktu kecil mungkin makanannya bergizi seimbang semua yah...
Kalo saya
sendiri berfikir, dengan tinggi badan 166cm ini ya memang karena bapak saya
agak tinggi. Nah, kakek dari pihak ibu saya, itu tinggi juga. Eyang putri pun
terhitung tinggi untuk seukuran perempuan di desanya. Jadi saya ngga pernah
berfikir kalau ternyata tinggi itu berpengaruh banyak dari makanan yang masuk
ke badan kita. Lah wong saya sebelum masa pubertas itu tingginya nggak seberapa
kok, bila dibandingkan dengan teman-teman perempuan yang lain. Nah, begitu
masuk masa puber, makan menggila (udah kaya’ buto jowo yang segala macam
dimakan, sampe-sampe kalo makan instant noodle aja harus 2 pak #kebanyakan MSG,
wkwkwk...). Akhirnya bener yah, tinggi badan saya kaya ditiup angin. Bet bet bet...
ngacir! Ooo, begitu tho. Ternyata kalo makan yang bergizi tinggi, badan kita
bertambah tingginya.
Bu Maria
melanjutkan materi yang sudah ada di slide show. Beliau bercerita kalau
ternyata, menaikkan tinggi badan itu tidak semudah menambah berat badan lho.
Banyak yang berhasil untuk naikin berat badan baby-nya, tapi untuk meninggikan
badannya, masih belum banyak yang berhasil. Makanya dari itu, kita perlu usaha
ekstra untuk meninggikan berat badan anak kita. Nah, gimana biar tinggi badan
anak kita bisa menyesuaikan dengan standard tinggi badan WHO? Ya ternyata harus
makan yang bergizi seimbang.
Poin 3 – Makanan Bergizi Seimbang
Ternyata 4
sehat 5 sempurna itu udah nggak dipake lagi yah? Setelah melakukan research dan
pengembangan-pengembangan ilmu dari mana-mana, sekarang yang dibutuhkan itu
adalah Gizi Seimbang. Pake piramida makanan itu lho. Jadi, diawali dengan
karbohidrat, sayur mayur, protein hewani dan protein nabati, buah dan produk
susu. Nah, ini yang dipake sekarang buat memperbaiki gizi anak-anak. Ya, secara
konsep sih sepertinya material makanan yang dipake ya sama. Hanya di piramida
gizi seimbang ini ternyata ada air putih 8 gelas.
Di piramida
makanan gizi seimbang ini juga, ternyata masing-masing golongan makanan memiliki
tugas masing-masing di dalam tubuh kita. Karbohidrat adalah sebagai zat tenaga.
Sayur dan buah adalah zat pembangun. Protein hewani sebagai zat pengatur. Nah,
komposisi makanan itu lah yang digunakan untuk menunjang nutrisi pertumbuhan
anak. Makanya, harus seimbang tuh semua komposisi, biar mereka menjadi satu
kesatuan yang kuat. Nggak bisa hanya mengandalkan salah satu zat dari mereka.
Misalnya, hanya banyak makan buah atau sayur. Okey mungkin kalo buat orang
dewasa, buat yang diet karbohidrat. Tapi untuk bayi, abaikan peraturan
tersebut. Karena masa-masa bayi itu membutuhkan nutrisi yang sangat tepat.
Apa saja sih
makanan yang ada di piramida gizi seimbang ini?
Piramida gizi seimbang (doc. medicastore) |
a. Karbohidrat :
(nasi, ubi, kentang, gandum),
b. Sayur mayur
(segala jenis sayur),
c. Protein
hewani dan nabati
(daging, ikan, ayam, kedelai, kacang hijau, kacang-kacangan),
d. Minyak-minyak
(evoo, eloo, canola oil)
e. Air putih
Di Amerika sendiri, sekarang mereka menerapkan "my plate" ini untuk acuan makanan gizi seimbang. Jadi, di piringnya mereka itu harus ada serealia, protein, buah, sayur, dan susu di gelas. Tuh liat, komposisinya juga jelas kan? Serealia dan sayurannya besarnya sama. Sementara protein dan buah besarannya juga sama.
Komposisi Gizi Seimbang "My Plate" (doc. nouurishactive) |
Nah, bu
Maria juga menjelaskan dengan contoh bagaimana mengatur komposisi gizi seimbang
buat nutrisi bayi kita. Ternyata, di dalam sehari makan itu ada harus terdiri
dari beberapa macam komponen yang ada di piramida gizi seimbang. Ya nasi,
kacang-kacangan, sayuran, telur, daging, buah, minyak. Wah, seru banget! Ini
ilmu yang baru saya dapatkan, ternyata dalam sehari daging yang dibutuhkan itu
kira-kira sebesar kotak korek api. Pantesan, Nares agak susah naek berat
badannya. Soalnya protein hewani yang saya kasih ternyata kurang banyak. Haish, payah beud dah emanknya Nares! Trus
minyak-minyak juga kurang. Emang sih, Nares tiap pagi saya kasih EVOO (Extra
Virgin Olive Oil), tapi ternyata ya masih kurang. Baiklah, akan diaplikasikan sepulangnya dari short course ini!
Yang nggak kalah pentingnya itu ternyata karbohidrat! So that's why better perdana MPASI itu dimulai dengan serealia, which is serealia itu mengandung banyak zat tenaga! Iya donk, baby itu butuh tenaga yang banyak, buat maen, buat mikir, buat bikin hati emak bapaknya senang! Hohohooo, bersyukurlah, Nares kena MPASI perdananya pake tepung beras.
Poin 4 – Mengukur pertumbuhan
anak dengan aplikasi Athro dari WHO
Ternyata WHO
sudah membuat aplikasi khusus untuk mengukur pertumbuhan anak bayi lho. Namanya
WHO Anthro. Tinggal masukin data-data anak kita, nanti software itu langsung
mengitung pertumbuhan anak kita, apakah sesuai standard WHO atau lebih atau
bisa juga kurang. Udah pernah sih, download dari link yang pernah dikasih di
milis AFB, tapi nggak ngerti cara bacanya. Walaupun udah ada panduannya, tapi
kok ya masih oon sayah. Untung aja pas di kelas ini, Bu Maria menjelaskan
bagaimana cara membaca aplikasi ini.
Tampilan awal software WHO Anthro |
Sampai di
rumah, langsung degh, intip catatan penambahan berat badannya Nares dan tinggi
badannya juga. Yah, bersyukur banget. Ternyata pertumbuhan dek Nares masih
dalam “lampu hijau semua”. Walaupun nggak banyak, tapi yang penting hijau yah.
Ada yang kurang-kurang sedikit, angkanya “-0.xx” Tak apalah, nanti dikejar lagi
dengan makanannya. Makan sehat gizi seimbang dan pastinya buatan sendiri dari
rumah! Yeaaa... Saya pun menyempatkan email sama bu Maria mengenai perkembangan
Nares. Kata bu Maria, sudah bagus sih kalau “hijau” semua, kekurangannya (biar
nggak “-0.xx”), masih bisa dikejar. Baiklah, kejar ya nak... brooom tot
tooottt...
Nah, buat
yang mau download software WHO Anthro, bisa dari sini ya. Mudah-mudahan bisa
terpakai untuk memantau pertumbuhan fisik anak. Apalagi buat yang concern sama
berat badan anak. Yah, seperti saya ini lah contohnya. Selalu khawatir berat badan
anak kurang. Ya emang iye sih, berat badan Nares itu termasuk yang amat sangat
standard. Nggak kurang, tapi ya standard! Makanya, harus kerja keras nih
emaknya, biar berat badan Nares naek! At least saya berbuat yang terbaik buat anak saya, betol tidak pemirsah?
Nah, ternyata bener lho, setelah praktek, saya banyakin protein hewani untuk makanan Nares, berat badan Nares ya langsung naek! Before praktek 8.7kg dan after praktek 9.2kg. Hanya dalam jangka waktu 4 hari! Amazed! Tapi ya nggak mungkin juga mau naek banyak-banyak banget kali ya? Asal nggak minus, itu udah satu point tambah buat eikeh....
Ukuran WHO Anthro Nares, sebelum nambah protein hewani (liat kotak hjau yang deret kiri) |
Ukuran WHO Anthro Nares, setelah nambah protein hewani (liat kotak hjau yang deret kiri) |
Poin 5 – Pertumbuhan Kualitas
Anak
Abis
digempur abis-abisan masalah pergizian anak, bu Maria juga inform ke kita
peserta kelas, bahwa pertumbuhan anak itu nggak serta merta dari makanan yang
bergizi seimbang saja, tapi kita orang tuany harus memperhatikan kualitas
pertumbuhan anak. Misalnya, anak harus sering diajak ngobrol, ditatap matanya,
diajakin baca doa bersama, diajarin baca buku, pokoknya quality time with
kiddos lah. Jangan dipikir karena anaknya masih belum genap setahun maka mereka
nggak ngerti apa yang disampaikan ortu yah. Hmmm, ternyata baby ngerti lho, apa
yang orang tuanya mauin dan maksudkan. Yah, emang sih kadang nggak habis pikir
liat pertumbuhan baby. Masih mungil gitu kok bisa makan, kok ngerti handphone itu
bunyi, kok tau bapak ibunya datang, kok paham orang yang nggak dia sukain. Nah,
makanya itu, kita sebagai orang tua harus ngajarin yang bener-bener buat baby
kita.
So parents
and parents to be, jagalah asupan nutrisi anak kita. Karena, nutrisi itu menentukan
kesehatan anak kita. Senangnya berbagi... :-)
Halo mbak, makasih ya udah share artikel ini, berguna banget informasinya. Anyway gimana sih cara ngukur MUAC, Triceps skinfold dan subscapular skinfold??
ReplyDeleteMba Annis,
DeleteTerima kasih ya udah mampir ke blog saya... wah, kalo yg ngukur MUAC, triceps skinfold dll saya nggak ngerti juga mba... huaaaaa... maafkeun.