Bener-bener terkejut di siang hari bolong ketika membaca email masuk dari milis yang saya ikuti. Biasalah, milis ibu rumah tangga yang punya bayi, yang harus masak di dapur sendiri buat makan bayinya (karena menganut prinsip makan sehat ya makanan rumahan). Email itu emang khusus saya pergunakan untuk email yang berhubungan dengan milis-milis yang saya ikuti. Maksudnya adalah agar tidak tercampur dengan email penting lainnya. Bukan apa-apa, traffic email di milis itu kan cukup padat. Takutnya kalau pakai email sehari-hari yang udah biasa saya pakai, malah tidak terbaca email pentingnya. Cara ini ternyata cukup ampuh buat me-manage inbox saya (biar nggak kaget sama ribuan email yang menyerbu tiap harinya).
Jualan Data Base Contact via milis mpasirumahan :( |
Ada salah satu thread di milis yang saya berikan tanda “bintang”, judulnya “Galau GTM 14m”, artinya pembahasanya adalah tentang seorang ibu-ibu yang sedang resah, karena anaknya (14bulan) sedang susah makan. Dirinya bertanya, bagaimana mengatasi anak susah makan. Cocok sekali dengan kondisi yang sedang saya alami. Anak saya pun sedang pilah-pilih makanan. Maka dari itu, saya menandakan thread tersebut, dan pastinya akan saya lihat jika ada email yang masuk di thread itu. Nah, pas ada kebetulan email masuk di thread yang saya beri tanda tersebut, kok ya saya kaget bacanya. Hal ini karena isi email tentang jualan. Padahal, owner milis ini strict banget lho sama yang jualan. Di milis ini, kegiatan jual beli diharamkan untuk dibahas (kecuali kalo sudah persetujuan Moderator). Makanya, begitu ada yang jualan, saya kaget. Nah lho, jualaaan….
Pertama baca emailnya, judul di body message adalah jualan “Data Base Contact”. Saya pikir ini orang jualan program untuk menyimpan data base atau sesuatu yang berhubungan dengan program komputer, maka dari itu saya hiraukan email ini. Tapi ketika saya lanjutkan ke bawah untuk membaca email ini hingga tuntas, ternyata ini email jualan data base contact. Nggak tanggung-tanggung, data-data yang ditawarkan adalah nasabah bank-bank yang mempunyai deposito milyard-an Rupiah, nasabah pemegang Kartu Kredit type Gold, data member pemain Golf, data pemilik mobil mewah, hingga data pengusaha-pengusaha. Data yang ditawarkan pun mulai dari alamat dan nomor telpon rumah, alamat dan nomor telpon kantor, email, YM ID, hingga ke limit kredit si nasabah.
Ya ampuuuuun, ini data dapat dari mana? Kok bisa sampai tersebar seperti ini data? Ini semua sebenernya adalah data yang sangat private yang tidak bisa sembarang orang mengetahuinya. Tapi ini malah diperjualbelikan seharga Rp 300,000. Semurah itu kah data? Semudah itukah membocorkan rahasia? Siapa yang harus bertanggung jawab atas kebocoran informasi rahasia ini? Tak heran, bertubi-tubi setiap hari saya mendapatkan pesan dan panggilan massal untuk penawaran Kartu Kredit, Kredit Tanpa Agunan, penawaran tv kabel, sampai jualan handphone dan bahkan pemasangan CCTV. Sungguh kesal dibuatnya karena panggilan dan pesan itu sangat mengganggu saya.
Saya tidak bisa berbuat banyak sekarang melihat data private diperjualbelikan seperti itu dengan harga yang sangat murahnya. Oh Indonesia-ku, seperti ini kah sistem keamanan data nasabah? Kapan kami dilindungi? Kapan kami dibuat nyaman? Kapan kami bisa hidup dengan tenang? data private pun kini dijadikan ladang bisnis.
*tulisan ini saya muat juga di Kompasiana
No comments:
Post a Comment