2.18.2016

TRIP KE SEMARANG (bagian 3) - PERJALANAN BANDUNGAN ke SEMARANG

Udah kadung nulis perjalanan ke Semarang kemarin di part 1 dan part 2, harus lanjut lagi niyh, mumpung masih panas, masih keingetan biar nggak lupa. Maklum, udah umur agak lanjut, jadi harus cepet menulis ditumpahin ke blog, biar nggak tercecer. Baca juga emang tips dari blogger sesepuh, yang kalau menulis itu baiknya secepat kilat setelah perjalanan usai, jangan tunda. Karena semakin lama tertunda, akan semakin kita lupa. Sepakat, ooom! Yuk lanjut, mari kita teruskan perjalanan kami di hari kedua. 

Perjalanan di hari kedua ini, dimulai dengan perjalanan dari Hotel Kusma Bandungan menuju ke Candi Gedong Songo. Perjalanan yang menempuh waktu sekitar 15 - 20 menit dari hotel, berjarak 5.5km saja. Tapi jangan salah, tracknya cukup nanjak, jalanan siyh mulus, lebar cukup untuk 2 mobil kok. Paling enak siyh emang pake mobil yang tenaganya besar, ada beberapa point yang sangat curam. Nah, baiknya main ke Candi Gedong Songo ini pagi-pagi ya, secara kalau pagi, kabut belum turun, pemandangan masih terlihat dengan jelas. Cakep sangat pokoknya... Oia, sebenernya di Bandungan ini ada beberapa lokasi yang bagus untuk dikunjungi, tapi kita nggak kesana. Pertama, Susan Spa dan kedua, Umbul Sidomukti. Baca review-nya, kurang cocok untuk yang bawa toddler macam saya ini. Let's skip then... 


Sampai di lokasi komplek Candi Gedong Songo, masih sepi banget, baru ada 3 mobil termasuk mobil kita. Hahahahaaa, ya iyalah masih pk 8.30 pagi gitu lho, 'kang sayur aja masih belum pulang jualan. Perjalanan lancar, karena selain nggak macet, petunjuk juga ada. Pertigaan jalan kenuju Candi Gedong Songo ada tertampang jelas. Kiri kanan jalan penduduk menanam sayuran, ijo royo-royo pokoknya... cakeeep... rasa mau panen aje... (Lah siapa yang nanam siapa yang panen, sungguh tak tau diri). Oh iya, lokasi pas kita masuk di Komplek Candi ini, kemarin cukup bersih. Mungkin bukan karena hari libur ya, dan masih pagi pula, jadinya kebersihan sangat terjaga. Beli tiket dulu ya, di loket. Rp 6.000 per orang (wisatawan lokal macam saya) dan Rp 60.000 per orang (wisatawan asing). 

Candi Gedong Songo ini, lokasi candi-candinya terpencar di beberapa titik dan jaraknya cukup berjauhan. Jadilah, karena kami ini S3 (sudah setengah sepuh), kami cuma bisa pijakkan kaki di Gedong 1. Itu pun jalannya lumayan nanjak, dan (lagi-lagi) karena nggak bawa gendongan si adhe, pengkor lah kami bergendong ria. Cukup saja di Gedong 1 dan menikmati pemandangan dari sini, kita sudah cukup senang. Bagi yang muda-muda, boleh niyh, lanjut sampai kesemua lokasi. Pasti masih sanggup. Atau kalau emang nggak mau capek, bisa juga naik kuda. Disana ada kok, sewa kuda dan pemandu, harga paling murah Rp 30.000 per orang (untuk jarak yang terpendek). Berat badan diatas 100kg ada tambahan biaya. 

Jalan menuju ke Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo - Gedong entah keberapa karena nun jauh dimata

Candi Gedong Songo - Gedong 1
Pemandangan cakeeep...

Selesai menikmati pemandangan di sini, berikut dengan foto-foto, kita mulai turun lagi. Oia, jangan pakai sendal high heels atau yang sol nya licin ya, nggak aman! Pakai sandal yang bahannya non-slip. Aseli, jalannya bebatuan, ngeri licin. Mau jajan, disini ada jajanan kok sejenis warung-warung kecil lah. Tapi sayangnya nggak ada toko souvenir. Musholla dan toilet ada, baru dan cukup bersih pas kita kunjungi kemarin. Objek wisata ini punya nilai sejarah yang amat besar... arsitektur tingkat tinggi. Wisata sejarah banget, buat yang suka sama sejarah, sangat direkomendasikan untuk mengunjungi tempat ini. 

Turun lagi menuju Semarang, karena pak suami mau sholat Jumat di Masjid Agung Jawa Tengah. Objek wisata kedua di hari kedua ini. Bismillah, menuju Semarang. Menurut Waze, waktu tempuh sekitar 50 menit. Perjalanan dari Bandungan menuju Semarang bisa menggunakan toll ya, jadi bisa menghemat waktu tempuh. Jalan toll-nya bagus, pemandangan juga bagus. Kece lah pokoknya. Bayar tollnya? Rp 5.000 saja. Murah sangat dibanding toll BSD itu... hahahah, curcol dimarih pulak saya... Keluar Semarang, langsung menuju Jl. Gajah, lokasi Masjid Agung Jawa Tengah nan kesohor itu. Tiba di lokasi pkl 11.00.

Niatnya karena masih pk 11.00, mau langsung naik ke Menara Masjid Agung Jawa Tengah, tapi apa daya, ternyata kalau hari Jumat, jam istirahat naik ke Menara mulai pk 11.00 (hari biasa, jam istirahat mulai pk 11.30 - 12.30). Okelah siaaap, kita tunggu abis Jumat'an saja ya, naik ke Menara. Kita jalan-jalan dulu deh ke sekitar MAJT ini. MAJT ini bangunan baru kok, kalau dari nilai sejarahnya nggak ada, tapi lihat dari arsitekturnya, cukup menarik. Sebenernya yang paling menarik untuk mengunjungi MAJT ini karena masjid ini mempunyai payung raksasa yang seperti di Masjid Nabawi. Sayangnya, aduuuuh sangat sayang sekali, kemarin pas kesana, payungnya tidak terbuka. Belum rejeki!

Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah dari Menara


Di atas Menara MAJT - kereeen!
Interior MAJT - kereeen!

Setelah sholat Jumat selesai, kita langsung siap-siap menuju ke Menara MAJT. Masuknya, infaq Rp 7.000 per orang (anak diatas 3 tahun dihitung bayar). Kita dibawa pakai lift ke lt. 19 untuk liat kota Semarang keseluruhan. Di lt. 18, ada restoran putarnya, silahkan kunjungi jika berminat. Kita nggak berminat, kita nggak ngunjungi makanya. Bhaaay, aja lah... Dari lt. 19 ini, selamat menikmati indahnya kota Semarang yang bisa liat gunung dan bisa liat laut. Situasi diatas menara ini sangat berangin ya... jadi kalau bawa anak kecil, siapin saja jaket. Di lantai ini bisa juga neropong kota Semarang, bawa coin seribuan yang baru itu ya... Kalau nggak bawa, bisa juga ditukarkan di atas kok, ada petugas yang siapin coin. 

Selesai dari MAJT, kita menuju Toko Oen untuk makan siang. Makan siang disini, direkomendasikan oleh temen pak suami yang asli Semarang... Kata beliau, wajib coba poffertjes. Sip deh, kita lanjut makan siang disini. Jarak tempuh sekitar 20 menit dari MAJT, agak lama ya, padahal jarak mah gak terlalu lauh. Banyak traffic light aja siy, selebihnya macet kena lewatin pasar... hamsyong lewat jalan tembus pasar Johar ini, pemirsa. Mau nangis rasanya. Untung aja, driver-nya handal, tegar beriman dan tidak sombong... Sampai juga akhirnya Toko Oen, citarasa jaman dahulu yang berada di Jl Pemuda Semarang. Parkir lah kita on street jarak 30 meter dari Toko Oen, dengan cuaca gerimis siap-siap mau hujan. 

Begitu masuk di Toko Oen, aduuuuh langsung kebayang suasana jaman dulu banget lah, interiornya sangat jadul dilengkapi juga dengan barang-barang koleksi jaman dulu, seperti jam, mesin ketik, dll. Keren lah pokoknya, saya suka saya suka (ala Ipin Upin). Makan siang disini, kita pesen Sup Ayam, Gado-gado, dan Kwetiau Goreng untuk makan besarnya, lanjut dengan poffertjes original dan ice cream mocca. Enaaaak semua makanannya, kecuali kwetiau yang menurut kita agak kebanyakan ladanya. Oia, restoran ini menjual makanan non-halal ya, jadi berhati-hati bagi yang tidak mau makan di restoran yang tidak ada logo halal MUI, karena restoran ini tidak ada logo halal-nya. Harga? Untuk kesemua makanan yang kami pesan, menghabiskan Rp 153.000. 

Interior Toko Oen
Poffertjes Plain - enaaaak!
Ice Cream Mocca - enaaaak!


Selesai makan di Toko Oen, kira-kira pukul 16.00, rencana mau lanjut ke Lawang Sewu ya gagal. Kenapa? Semarang hujan dan sangat gelap. Mau ke Kota Tua, keliling-keliling juga berat, nggak ngeliat apa-apa nantinya malah. Alhasil kita menuju Hotel Whiz Semarang di Jl. Pierre Tendean (selurusan dari Jl. Pemuda) yang jaraknya hanya 2,5 km dari Toko Oen. Emang kemarin udah diwanti-wanti, liburan ke Semarang musim hujan, ngeri banjir. Meluncur ke Hotel Whiz, dan langsung check in. Kita istirahat di sini, selama di Semarang. Review Hotel Whiz? Ntar yeh, edisi khusus aja. Sementara bisa liat di tripadvisor untuk singkatnya. 

5 comments:

  1. paling suka dengan pemandangan sekitar Candi Gedong Songo.
    semoga bisa jalan-jalan ke sana~ :)

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. Maaf mbak bukannya makanan di toko oen itu gk halal mbak.. Krn mereka kn menjual makanan gk halal jg n kita gk tau apa satu tempat atau tidak dengan makanan yg bahannya halal ketika dimasak maupun disajikan.

    ReplyDelete
  4. Maaf mbak bukannya makanan di toko oen itu gk halal mbak.. Krn mereka kn menjual makanan gk halal jg n kita gk tau apa satu tempat atau tidak dengan makanan yg bahannya halal ketika dimasak maupun disajikan.

    ReplyDelete

KURIKULUM SD KINI... JAHARA DEH...

Buat ibu-ibu yang selalu mendampingi anak-anaknya belajar, pasti paham banget kalau materi pelajaran sekarang ini berat sekali. Ehm, apa ja...

Popular Post