Tulisan di blog saya, biasanya seputar tentang pengalaman saya jalan-jalan atau pengalaman tips dan trik apalah sesuatu. Kali ini postingan agak beda, tapi ya masih berdasarkan pengalaman juga, lho... Intinya emang based on true story (ceilaaah bahasanya!). Kali ini tulisannya agak sedikit membawa perasaan, iya kalo bahasa gaulnya "baper", pemirsaaa... Ini kisah dari anak-anak sekolahnya Nares, rame di group emak-emak dan cukup membuat kami heboh ngebahasnya. Iya banget, yang biasa itu kalo udah dibahas sama emak-emak, bisa jadi heboh banget. Nah, maka dari itu pun, saya tertarik untuk menulis. Setidaknya, ini juga pelajaran berharga buat kami dan mudah-mudah buat siapapun yang ingin belajar.
Mereka hidup bersama, pasti juga akan berbagi... |
Berbagi...
Inti dari tulisan saya kali ini mengenai berbagi. Berbagi rejeki dan berbagi sesuatu yang sifatnya kebaikan. Maaf ya, ini bukan tulisan menggurui atau sok kepinteran atau sok baik atau sok-sok yang lainnya, murni karena saya sendiri pun agak heran. Heran karena kami terbiasa dengan yang namanya berbagi. Apalagi yang sifatnya kebahagiaan, harus dibagi-bagi katanya. Kalau kata nyokap saya, "Kesenangan kita harus dibagi dengan orang lain, tapi kalo kesedihan kita, cukuplah simpan dalam diri sendiri". Nah, ini penting banget buat saya. Masalah orang lain tidak mau berbagi kesenangan dengan saya, ya nggak masalah. Mungkin dia punya pemikiran sendiri... Tapi jujur saja, kita pasti sebel kalau ada yang nggak adil... ahahahah...
Nah, cerita kali ini adalah, ketika ada seorang ibu dari temen Nares, menanyakan kepada kami, anak siapa yang suka ngambil atau minta makanan anaknya. Lanjutan ibu itu, nggak mungkin anaknya ngabisin makanan yang dibawain sama ibunya itu. Hou hou hou... langsung saya nganga. Bingung kan ya, emaknya nggak rela kalau makanan anaknya diminta sama anak lain? Padahal juga dibawainnya banyak lho, bukan sedikit dan terbatas. Udahlah bawanya banyak, nggak bakal abis juga kalau dimakan sama anaknya sendiri, nah diabisin sama temennya malah nggak terima.
Okey... saya bingung...
Iya banget, saya bingung. Saya sendiri selalu ingatkan ke Nares, kalau ada temen yang minta makanan Nares, jangan nggak dikasih. Tapi kalau saya sendiri, emang selalu bilang sama Nares, untuk jangan minta makanan temennya, karena takutnya temennya lagi lapar, jadi kalau diminta sama Nares, nanti temennya kelaperan, bisa sakit perut. Sementara kalau Nares ada kepengen makanan temen Nares, silahkan bilang ke ibu, nanti ibu siapkan. So far, alhamdulillah berjalan dengan lancarnya.
Seringkali Nares bawa makanan ke sekolah, nggak lupa dari ingatannya, bawa 2, 3 atau bahkan lebih. Ketika saya tanya untuk siapa, Nares jawab, "Buat A, B, C, D. Nggak mau kasih si E dan F karena mereka pernah pukul Nares". Hahahah... anak bocah, masih aja ya emang mereka belum paham apa yang namanya dendam itu nggak boleh. Well, jujur ya, saya mah happy anak saya bisa berbagi sama temennya, nggak pelit. Biasanya, anak kecil justru egois. Nggak mau berbagi, apalagi sama barang yang dia suka.
Semua bilang agar berbagi...
Nggak pernah ada yang ngajarin kita untuk pelit. Emang ya, bukan berarti harus boros juga. Perhitungan boleh, tapi jangan kebangetan lah. Yang penting kan ya, kita tetap bisa berbagi. Semua agama juga ngajarin kita untuk berbagi. Berbagi terhadap rejeki yang kita punya. Karena, di dalam rejeki yang kita punya, ada hak orang lain disitu. Kalau dalam agama Islam, makanya wajib yang namanya sedekah, zakat. Karena intinya adalah untuk berbagi. Emang sih ya, berbagi makanan (dalam hal ini temen-temen Nares), bukan sesuatu yang wajib banget mutlak hukumnya, secara temen yang akan dikasih juga hitungannya (in shaa Allah pasti mampu). Tapi saya yakin banget banget, mulai dari kecil diajarin berbagi biar nanti kalau udah gede nggak pelit. Membiasakan diri untuk berbagi.
Eh tapi semua ada hikmahnya...
Dengan kejadian ini, kita para emak jadi makin lebih ngasih tau anak-anak biar berbagi. Kalau makanan diminta sama temen, boleh donk dikasih ke teman. Mungkin dia pengen, mungkin dia masih lapar... Berikanlah, karena siapa tau suatu saat kita yang lapar, mengharap untuk dibagi juga. Kita ambil positifnya saja lah, hikmah dibalik orang tua yang nggak rela makanan anaknya diminta sama temen anaknya. Dan, serunya lagi, ada orang tua murid yang rela bagi-bagiin wafer dan susu untuk temen-temen sekelas walaupun lagi nggak ada event apa-apa, intinya mau ngajarin ke anak-anak untuk berbagi. Giliran saya, minggu depan yang bawa. Inisiatif sendiri lho ini, hahahaha...
Berbagi itu Indah... seindah bunga ini... |
Berbagi itu indah, pemirsa... semoga kita semua bisa berbagi dengan sesama...
wah keren, masih kecil udah belajar untuk berbagi.
ReplyDeleteTerima kasih mas Nugroho...
Deletehihihi mantabb banget ceritanya..
ReplyDeleteliat postingan terbaruku sekolah di summarecon bekasi
Terima kasih mas...
DeleteThis comment has been removed by the author.
Delete