1.17.2013

1 JANUARI 2013

Akh... Tahun Barunya udah kapan tauk, baru cerita sekarang.... Ya, namanya juga ide baru muncul, jadilah baru bisa dicurahkan. Nah, kali ini, mau cerita kegiatan keluarga Rifani pada hari perdana di tahun 2013. Ya namanya juga cerita, jadi ya apa yang bisa diceritakan, ya diceritakan (ya nggak ada juga yang makasa ceritak!!!)... Ceritanya gini, udah jadi tradisi di keluarga kita (saya dan suami pastinya) kalau malam pergantian tahun baru itu di rumah saja. Kita pilih untuk menghabiskan waktu di rumah, berkumpul bersama keluarga ketimbang harus keluar rumah apalagi kalau harus bermacet-macetan pulangnya. Lah hari kerja aja udah macet, masih mau tambah lagi pas malam tahun baru? Tentu tidak. Nah, ketemu sama pak suami, ternyata punya pola pikir yang sama, yaitu yang males keluar rumah kalo malam pergantian tahun baru. Kalo kata si bapak sih, males macetnya. Apalagi kalo bawa anak bayi, kasihan di jalan.

Tahun Baru-an? (pic taken from here)
Karena malam tahun barunya nggak keluar, akhirnya kita keluar pas hari pertama di tahun baru. Enak banget lho. Jalanan di Jakarta sepi, lancar, jadi bisa menikmati lengangnya kota Jakarta. Dimana saat orang istirahat di rumah, saya malah jalan-jalan keliling kota. Ini baru bisa namanya menikmati. Hemat bensin, hemat waktu, dan pastinya murah meriah.

Kalau bapak saya lebih extreme lagi. Dulu, sewaktu saya belum nikah, kalau mau pamit keluar untuk ngerayain tahun baruan, pasti beliau komentar gini, "Tahun baru kok pesta pora? Tahun baru itu ya mengaji, baca Alquran, merenung apa yang telah terjadi di tahun sebelumnya, terus merencanakan agenda di tahun berikutnya. Bukan dengan hura-hura begitu. Mau dibilang setahun sekali? Padahal juga ngaji juga belum tentu 2 tahun sekali kan?" Okey yes, bapak. Nggak deh, nggak keluar. Di rumah aja sama bapak ibu. Huhuuuy, jadilah memang saya hampir tidak pernah merayakan malam pergantian tahun baru bersama teman keluar rumah. Pilih sama bapak ibu aja deh... Eits, tapi jangan salah ya. Di rumah sih di rumah, tapi ya belum tentu ngaji juga sih, hihihihi.... *keplak kepala sendiri* 

Selama pernikahan dengan si bapak suami, kira-kira begini lah perjalanan pergantian tahun baru saya... Saya menikah dengan pak suami Mei 2010, berarti sudah mengalami 3 kali ganti tahun masehi. 

Tahun 2011 : 
Malam pergantian tahun baru di rumah pak suami Kedoya. Kita ngabisin malam tahun baru cuma dengan nonton box office (itu pun box officenya RCTI - aselik gak modal)  di rumah bersama dengan cemilan potato chips. Nggak niatan begadang sama sekali. Tidur telat karena emang filmnya (waktu itu Transformer yang puter RCTI abisnya udah dini hari). Nares belum lahir nih, saya masih hamil besar. Sayang banget nih, nggak punya dokumentasi sama sekali pas pergantian tahun baru yang ini. 

Tahun 2012 :
Malam pergantian tahun baru di rumah Slipi. Nikmatin waktu main sama Nares yang pada saat tahun baru itu berusia 1 bulan 3 minggu menuju 1 tahun. Nah, pas hari pertama tahun barunya, kita lunch di Pizza Hut Jl Juanda. Kenapa di Pizza Hut? Karena deket sama rumah kita, karena waktu itu Pizza Hut baru buka jadi tempatnya pasti masih baru dan bersih, karena tempatnya bukan di mall/shopping center, karena Pizza Hut Jl Juanda itu parkirannya banyak, karena Pizza Hut Jl Juanda itu konsep interiornya comfy banget. Naaah, karena itulah, kita pengen kesana. Hmm, ini bukan jualan Pizza Hut kok, tapi just tell the truth alasan kenapa kita mau makan siang Tahun Baru disana. Buat bawa bayi seumuran nares itu juga nyaman. Tempatnya bersih gitu loh. Secara juga ada toiletnya yang bersih banget dan ada musholla-nya. Selesai makan siang perdana di Pizza Hut Jl Juanda, kita cuma putar-putar jalanan Thamrin - Sudirman. Ya menikmati jalanan kosong kan, soalnya kan besokannya sudah macet seperti biasa, toh?

Makan Siang perdana 2012

Tahun 2013 : 
Seperti biasa, malam tahun baru di rumah. Walaupun ada malam Car Free Night usungan Guberbnur DKI Jakarta yang baru, tapi ya tetep aja, kita pilih untuk di rumah. Ya rumah Slipi pastinya. Kali ini kita nggak ngapa-ngapain, selain makan malam biasa ala rumahan. Cuma karena saya iseng mau ngotorin dapur, akhirnya bikinlah kita popcorn. Yang satu pake caramel, yang satu pake garam saja. Nares dan bapak suka yang asin sementara saya ngabisin yang caramel. Eh, laku juga loh, abis.  Makan popcorn sambil dengerin tetesan air hujan (yoih, malam tahun baru diiringi dengan hujan intensitas sedang dan awet). Tidur pun jam 10 malam saja. Petasan sih petasan, tapi kalo ngantuk ya turu (baca : tidur). Besokannya, pas hari perdana di tahun baru kita baru deh, makan siang di luar. Seperti biasa, menikmati jalanan yang kosong melompong dan lengang. 

Untuk makan siang tahun 2013 ini, kita pilih makan siang di rumah makan Sunda Ampera 2 Tak yang di Cikini itu loh. Hihihi, iseng banget degh makan disitu. Kenapa milih disitu? Karena, Nares udah bisa diajak ke tempat yang agak nggak steril, karena kita lagi pengen makan makanan Indonesia, karena juga nggak terlalu jauh dari rumah, karena juga udah lama nggak makan di Ampera, karena lokasinya melewati jalanan protokol Jakarta yang pastinya lengang di saat itu walau semalamnya habis dipake sama ribuan orang untuk merayakan malam pergantian tahun. Nah, buat cerita tentang rumah makan Ampera 2 Tak ini biar saya bikinkan postingan sendiri yang lebih lengkap ya.. (yess, punya idea baru).

Makan Siang Perdana 2013 
Selesai makan siang di Ampera 2 Tak Cikini, kita tadinya mau ke Grand Indonesia dengan tujuan ke Ace Hardware. Si bapak nyari itu loh, yang penutup sudut meja secara Nares sempat kejedut sudut meja yang tajam kapan hari itu. Tapi niat ke Grand Indonesia diurungkan setelah melihat antrian masuk parkir ke Grand Indonesia mengular panjang. Udah ribet deh urusannya kalo sampe urusan parkir aja ngantri mau masuknya sampe 200 meter sendiri. Akhirnya kita urungkan niat ke Grand Indonesia dan find another place yang lebih nggak waste time untuk antrian parkir. Saya sampaikan ke pak suami, better try to Glodok Elektronik di samping Sarinah, which is masih sekomplek sih sama Sarinah. Nggak perlu parkir jauh-jauh juga antara toko dan mobil. Saya dan Nares nggak turun dari mobil, si bapak biar sendirian aja belanja ke Glodok Elektronik, Naresnya tidur soalnya. 

Selesai bapak beli itu penutup sudut meja yang harganya cuma Rp 20 ribu, kita langsung pulang. Cuaca udah mendung banget juga loh. Langitnya gelap, warnanya udah abu-abu tua. Keluar dari parkiran Sarinah udah sekitar pukul 15.00. Saat itu udah mulai turun air dari langit, tapi masih ya kecil banget loh, kalo katanya orang Jawa sih, "kremun". Tapi pas begitu sampe bunderan HI, eh ujannya makin lebat. Makin ke arah Semanggi, semakin lebat dan lebat. Tapi lucunya, pas sampe bunderan Slipi, hujannya menghilang alias Slipi nggak hujan toh? Hihihi... padahal sama-sama bunderan, tapi beda kondisi #garing.

Dari agak mendung sampai hujan lebat (kiri atas ke kanan turun kanan bawah ke kiri)
Alhamdulillah, acara menikmati hari perdana di tahun 2013 berjalan lancar. Bisa menikmati makan siang dan perjalanan pulang. Acara yang sangat sederhana, tapi tetap punya kenangan (pastinya dikenang nanti kalau baca blog ini lagi :p). Biar dibilang sederhana, tapi kan yang penting kumpul sekeluarga. Hmmm, kira-kira kalau masih dikasih kesempatan untuk bernafas di tahun 2014, acara hari perdana kemana ya?

Buat pembaca blog saya, selamat tahun baru ya? Belum telat kan, ngucapin selamat tahun baru? Yah, walau udah pertengahan Januari, tapi yang penting semangat tetap baru. Sukses selalu buat pembaca blog ini ya... :)

No comments:

Post a Comment

KURIKULUM SD KINI... JAHARA DEH...

Buat ibu-ibu yang selalu mendampingi anak-anaknya belajar, pasti paham banget kalau materi pelajaran sekarang ini berat sekali. Ehm, apa ja...

Popular Post