12.15.2017

ONE DAY TRIP BOGOR

Ini blog rasanya lama-lama kok penuh sama postingan jalan-jalan aja ya? Bener nggak sih? Eh abisan emang yang seru untuk di-share itu pengalaman jalan-jalan kan ya? Sebenernya sih ya, secara saya sendiri tuh kalau mau pergi, pasti nyari review-an blogger lainnya. Bagus nggak tempatnya? Harganya gimana? Tips-nya apaan aja? Dan lain-lainnya... Jadi, mudah-mudahan postingan saya bermanfaat bagi pembaca semuanya.

Saya lebih senang bilang ODT alias one day trip, ya sebutan kalau kita pergi halan-halan yang nggak nginep. Pergi ke Bogor kali ini dadakan, tanpa perencanaan yang lama dan matang. Toh juga sebenernya pengen jalan-jalan menghibur diri aja kok, setelah waktu itu padat merayap urusan ina inu anu. Jadilah saya juga pergi cuma berdua sama bapake anak-anak. Jumat tanggal merah dan cuma sekejap saja.

Berangkat dari Palmerah, menuju Bogor, menggunakan KRL. 2 kali singgah, di Stasiun Tanah Abang dan Manggarai. Tiket KRL seharga Rp 6.000 untuk sekali jalan. Perjalanan memakan waktu 2 jam saja. Cukup ramai kondisi KRL, karena tanggal merah dan long weekend. Sampai di Stasiun Bogor, kita jalan kaki. Tujuan kita kali ini emang cuma ke Jl. Suryakencana. Menurut wangsit yang sudah kita baca, di kawasan ini banyak sekali kuliner yang bisa dicoba.

Jalan kaki dari Stasiun ke Jl. Suryakencana ini, santai menghabiskan waktu sekitar 25 menit saja. Enak kok, bisa jalan melipir Kebun Raya Bogor. Udara nggak terlalu panas, karena kita jalan dibawah pohon rindang. Yang perlu diperhatikan adalah,  pakai sepatu yang enak buat dipake berjalan yaaa. Kemarin saya pakai sepatu keds dan emang nggak salah pilihannya. Nah, plus baju yang serap keringat. Bogor nggak dingin, tapi nggak panas juga.

Jalan santai saja melipir Kebun Raya Bogor


Selamat datang di kawasan Pecinan

Soto Mie Kesatuan
Pertama kali mendarat di Jl. Suryakencana, kita menuju Soto Mie Kesatuan. Makan siang disini, dengan memesan soto mie tanpa nasi, 2 porsi. Enak! Rekomen! Mie-nya aja udah enak banget, beda sama mie yang biasa dipakai buat bikin soto mie. Kuahnya juga berasa. Risolnya enak. Semuanya enak! Tempat makannya sih warung biasa aja kok, tapi bersih! Gerobak si abang juga bersih. Mau makan nggak khawatir. Semangkok, Rp 15.000 saja pemirsa!

Soto Mie Kesatuan - enak!


Bir Kotjok
Ini kuliner kita yang kedua. Namanya sih bir yak, tapi mah jangan bayangin bir yang beralkohol gitu. Ini bir ala-ala kok. Dibuatnya dari rempah-rempah saja. Kalau di Betawi, namanya bir pletok. Overall emang seger minum ini. Tapi ya menurut saya sendiri, saya lebih suka bir pletok Betawi, karena rasanya lebih nampol di tenggorokan. Mungkin rempahnya lebih banyak kali ya? Ehm, segelas bir kotjok ini dijual dengan harga Rp 5.000 saja.

Bir Kotjok - enak, tapi kurang nampol!


Talas kukus parut kelapa
Ini jajanan kita yang selanjutnya. Secara Bogor kota talas, emang paling bener makan talas disini. Banyak sih yang jualan talas kukus ini. Kita nggak tau yang mana yang paling enak. Secara mikirnya simple. Nggak pake bumbu kan? Jadilah kita beli yang kita lewatin aja. Seporsi bisa untuk berdua kok, harganya cuma Rp 10.000. Nikmat lho, kalau minumnya pakai teh tawar makin sedap lagi! Hahahaha... makanan mana ada yang nggak nikmat lah...

Talas Bogor - yahude!

Lumpia Basah
Nah, ada beberapa juga yang jajan lumpia basah di sepanjang jalan ini. Kita beli yang pembelinya gak terlalu ramai tapi nggak juga sepi. Lumpia Bogor sama Lumpia Semarang ini beda diisinya ternyata. Kalau lumpia Bogor, isinya pakai bengkuang. Sementara Lumpia Semarang, isinya pakai rebung. Saya suka semua. Enak semua. Harga seporsi lumpia basah ini Rp 12.000. Makan di tempat nggak ada kursinya. Jadi mending bungkus, makan di lain tempat.

Lumpia Basah - sedap!


Jajanan kita emang cuma itu. Soalnya perutnya udah nggak muat lagi mau nampung makanan lain. Tapi..., wisata kita di Jalan Suryakencana kemarin nggak terbatas pada wisata kuliner, lho. Ada hal lain yang bisa kita amati di sepanjang jalan ini. Bangunan! Iya, di sepanjang jalan ini bangunan-bangunan kuno alias tua yang enak untuk dinikmati. Buat saya sendiri, pastinya untuk foto-foto dan muat di Instagram. Hahaha, bencong IG banget!

Satu lagi yang perlu diketahui di Jalan Suryakencana ini. Banyak juga makanan yang non halal. Setelah saya pelajari, ternyata kawasan ini memang kawasan Pecinan, no wonder emang banyak makanan non halan yang dijual di sepanjang jalan. Baca dari review para blogger, makanan non-halal disini katanya emang rekomen. Kemarin emang sempat liat, di warung-warung itu banyak sekali pengunjungnya.

Kita sendiri masih banyak skip nyobain kuliner yang halal; soto kuning pak Yusup (bersertifikat halal MUI lho), toge goreng, martabak panjang umur (yang antrinya bikin sakit perut). Mungkin bisa buat next trip ya...


Martabak manis Panjang Umur - antriannya juara!
Peninggalan jaman dulu
Rumah siapa ini?
Pengen liat jaman dulunya kayak apa?

Cukup puas sama jalan iseng kemarin ke Bogor. Yang pasti adalah murah, meriah dan bahagia!

KURIKULUM SD KINI... JAHARA DEH...

Buat ibu-ibu yang selalu mendampingi anak-anaknya belajar, pasti paham banget kalau materi pelajaran sekarang ini berat sekali. Ehm, apa ja...

Popular Post