6.26.2015

TOMCAT YANG BUKAN KUCING

Nggak pernah terbersit banget di benak ini kena gigitan serangga tomcat. Aduuuh, beneran nggak kebayang. Emang sih pernah denger-denger sama nama serangga ini, namanya emang keren, tomcat. Pernah liat bentuknya, tapi ya hasil browsing-an. Bentuknya kayak semut merah, semut api atau semut rangrang lah. Tapi kalo semut mah warnanya merah kecoklatan doang, kalo tomcat ada warna merah dan hitam. Nggak tau juga si tomcat itu hidup dimana. Kemarin emang sempat booming karena banyak orang yang kena gigitan tomcat. Tapi Jakarta kayaknya nggak terlalu parah (bener nggak sih ini, apa saya yang nggak update aja?)

Ceritanya, Jumat pagi, pengasuhnya anak bayi ganteng, si nenek bilang sama saya, "Mba, si adhe kayaknya kena cacar air ini, belakangnya merah-merah ada yang melepuh dikit". Weeehhh, saya langsung shock. Kebayang cacar air, kebayang water poken alias chicken pox. Kasihan sekali kalo bayi harus kena water poken gitu. Yang saya pernah denger, kalau kena chicken pox, badannya gatal-gatal. Etapi ya, si bapak suami bilang, kalo kena chicken pox biasanya demam tinggi dulu. Sementara Nara alhamdulillah nggak ada demam. Jadi, di bagian belakang badan Nara, ada kayak luka-luka kebakar gitu. diameter luka sekitar 1cm. Emang rada melepuh tipis.

Kondisi hari Sabtu

Kondisi hari Senin


Seperti biasa, kita nggak langsung buru-buru ke dokter. Panik? Alhamdulillah nggak... tapi kalo ada rasa dag dig dug emang iya. Namanya juga anak begitu, mana ada emak yang bisa santai? Enggak panik bukan berarti nggak waspada. Tetap dilihat perkembangannya. Liat kondisi Nara juga nggak kenapa-kenapa... maksudnya nggak malas makan, nggak malas nyusu, ceria seperti biasa dan sumringah seperti biasa. Berdasarkan kondisi itu, makanya kita mau observasi dulu. Kalau nggak ada perkembangan, harus berangkat ke dokter. Takut ke dokter? Hmmm, rada iya sih jawabannya. Karena sempet kena salah diagnosa oleh dokter, makanya agak nggak mau buru-buru banget ke dokter. 

Tersangka (sumber: dari sini)

Ada yang kena gigit tomcat, begini katanya (sumber : nyomot dimari)

Hari Minggu pagi, saya kok dapet ilham untuk browsing serangga tomcat dan gigitannya. Buka deh cuss langsung di android kesayangan. Aduuuuh, ciri-cirinya sama persis. Macam luka bakar melepuh tipis gitu. Langsung juga deh, cari pengalaman temen-temen blogger. Search engine masukkan keyword "pengalaman tomcat". Baca sana sini pertolongan pertama pada tomcat. Duh, bukan nggak mau ke dokter buru-buru atau anti dokter ya, sama sekali nggak banget. Tapi ini emang mau dilihat dulu kondisinya. Pengalaman yang sudah pernah kena tomcat, dikasih salep gitu dan katanya kering kok. 

Oh well, tetap aja, saya konsultasi ke dokter akhrinya. Tapi nggak tatap muka langsung. Yups, kebetulan dan alhamdulillah punya temen yang pinter medis. Akhirnya saya kasih foto Nara yang luka itu by Whatsapp. Temen yang baik hati menyarankan untuk bawa ke dokter. Tapi saya juga jelaskan kalau kondisi anak fine aja. Oh well, kata pinter medis, kasih obat luar dulu yang disebutin merk-nya. Untung apotik deket, depan rumah. Jadi si bapak langsung beli.

Kondisi setelah seminggu

Hari Selasa, luka mulai kering... alhamdulillah... Sebenernya emang dari hari Minggu udah nggak radang kayak waktu hari Jumat. Jadi kita sebenernya agak tenang. Dan... hari ini, hari Jumat, tepatnya setelah seminggu, alhamdulillah tinggal yang luka agak besarnya aja. Overall udah jauh banget perkembangannya... Ah, akhirnya... kena tomcat juga ya... nggak sangka sama sekali... Tapi syukurlah sudah sembuh...

6.23.2015

MOBIL KITA

Berbicara tentang mobil, pasti tidak akan ada habisnya. Pembahasan soal mobil selalu menjadi pembahasan yang menarik buat saya. Nggak bisa dipungkiri, saya hidup mau pergi kemana pun pasti pakai mobil. Mobil menjadi satu moda transportasi buat kegiatan saya. Walaupun kegiatan saya lebih banyak di rumah dan beberapa kali dalam seminggu harus ke kampus, tetap pilihan angkutan yang dipakai adalah mobil. Pastinya lagi, bisa pakai mobil juga harus mengerti seluk beluk mobil. Jadi tidak hanya sekedar pakai mobil, ya... Maka dari itu, ngomongin mobil udah pasti tidak akan berujung. 

Bahagia itu emang kalo kita bisa punya mobil yang sesuai dengan kebutuhan kita. Tapi nih ya, menurut saya, bukan hanya mobil yang sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang kegiatan kita sehari-hari, tapi juga sesuai dengan karakter kepribadian kita. Sepertinya paling mantap tuh, gabungan keduanya. Ya sesuai kebutuhan dan sesuai dengan karakter kita. Oh iya, yang tidak kalah pentingnya lagi, sesuai dengan kantong kita. Hahahaha, sepertinya memang yang terakhir itu udah yang paling hakiki ya, sesuai dengan kantong atau rekening di tabungan. Jangan sampai beli mobil tapi tidak bisa bayar ya... 

Bicara soal mobil yang saya dambakan, maunya pasti mobil baru. Tapi nggak masalah juga kalau dapat mobil bekas asalkan kondisi masih bagus. Yang penting seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, harus bisa dapat mobil murah, ya yang pasti harganya masuk anggaran kita. Kalau mobil baru masuk anggaran, alhamdulillah. Kalau mobil bekas yang masuk anggaran, ya alhamdulillah juga. Yang luar biasa itu kalau yang dapat mobil bagus dan murah. Horeee...

Sebenernya ya, mau sekali dari dulu itu punya mobil yang irit bahan bakar. Kalau bisa malah isi bahan bakar itu pakai energi sinar matahari, atau isi pakai hembusan angin yang  bertiup (agak terlalu mimpi kalo yang ini). Iya, Jakarta yang sangat padat kondisi lalu lintas ini, sangat membutuhkan mobil yang irit bahan bakar. Kalau macet, jadi tidak perlu mikir bagaimana borosnya konsumsi energi yang tergantikan itu. Sekarang, kalau macet langsung kepikiran borosnya bahan bakar. Sekarang mulai ada ya, mobil yang hybrid, itu lho mobil yang bisa pakai baterai juga. Tapi ya, harga mobil hybrid kan masih mahal di Indonesia ini. 

Kedua, selain mobil yang hemat bahan bakar, mau sekali punya mobil yang tinggi tapi suspensi nyaman dan harus agak luas kabinnya. Nah, mobil yang model begini, biar nyaman kalau dibawa keluar kota. Nggak khawatir sama jalan yang rusak, apalagi kalau banjir. Kabin luas pastinya biar nyaman bawa keluarga. Anak, keluarga lainnya, maupun keluarga besar. Makin rame, makin seru. Keluar kota menjelajahi indahnya Indonesia dengan mobil yang nyaman. Bisa-bisa malah nggak pulang-pulang, karena hidup saya habis di jalan ya nantinya...

Toyota Fortuner Hybrid yang besar, tinggi, dan ramah bahan bakar (sumber gambar: disini)

Ketiga, urusan yang tidak boleh ditinggalkan adalah interior mobil. Saya sendiri senang sekali sama interior mobil yang sederhana, tapi tidak kaku dan tidak model futuristik seperti bentuk robot. Masih senang dengan interior model perkayuan, rasanya lebih elegan lho. Interior tidak harus futuristik, tapi kalau instrumen boleh futuristik. Hahahaaa, nggak mau rugi ya. Iya, saya masih jatuh hati pada desain interior mobil yang elegan, warna cerah dan motif kayu sebagai pengisi sebagian warna interior. Bersyukur lagi kalau ada sunroof ya, biar di dalam mobil agak cerah kalau siang hari - berguna banget buat foto selfie karena udah terang.

Kabin luas, interior sederhana. (sumber gambar : disini)

Lanjut tentang mobil idamanku, saya tetap memilih mobil yang suku cadangnya mudah dicari dan tidak mahal. Bukan apa-apa, mobil yang saya impikan ini, pastinya akan saya bawa keluar kota. Jikalau nanti terjadi kerusakan terhadap mobil (mudah-mudahan jangan sampai), suku cadang mudah di dapat. Repot kalau sampai susah cari suku cadangnya. Ada barang, tapi mahal atau murah tapi tidak ada barangnya? Jangan sampai ya... Jadi, saya selalu pikirkan suku cadang-nya juga lho.

Mudah-mudahan ya, siapa tau ada rejeki, nanti bisa ketemu mobil yang memenuhi kriteria saya diatas. Adakah kiranya? Mobil yang hemat bahan bakar, mobil yang tinggi, mobil yang nyaman suspensi-nya, mobil yang kabinnya lega, mobil yang interiornya elegan, dan yang pasti mobil yang harganya masuk di anggaran belanja negara rumah tangga kami. Rajin-rajin simak di rajamobil.com aja ya, buat cari informasi tentang mobil impian kita, karena di rajamobil.com, semua soal mobil dibahas disini. Ya spesifikasi mobil, harga mobil, inspirasi modifikasi mobil, tempat service, sampai ke wadah komunitas juga ada dibahas di rajamobil.com. 

Oia, kira-kira kalo mobil impianku seperti mobil diatas... karakter saya macam apa ya...?

6.21.2015

URUS PERPANJANGAN PAJAK MOBIL DI STNK KELILING

Sangat suka sekali kalo posting cerita urusan yang berkaitan sama pemerintah atau kenegaraan (halah bahasanya sok iye iye kenegaraan). Entah mengapa, pengen aja share ke semuanya bagaimana kondisi urusan-urusan itu. Susah atau mudah, lama atau sebentar, ribet atau mulus, dan sebagainya yang lainnya. Bukan apa sih, soalnya udah terkenal banget kan, kalo di Indonesia ini, kadang urusan mudah jadi sulit, tambah lagi, udah terkenal banget... "kalo bisa dipersulit, kenapa dipermudah". Aiyh, mau nangis kadang emang kalo udah urusan sama pemerintahan. Tapi kayaknya sekarang udah nggak begitu-gitu amat ya... Contoh aja yang kemarin ngurus passport (ceritanya di sini, lancar jaya, dan alhamdulillah aman terkendali. Gimana nasib perpanjangan STNK kali ini?

Antrian mau kasih formulir

Ceritanya mau perpanjangan pajak, awalnya mau ke Gandaria City kayak waktu itu. Tapi apadaya, waktu datang ke Gandaria City hari Sabtu, sampe TKP pk. 11.30, ternyata udah nolak. Alasannya udah tutup. Padahal kan ya, disitu ada tulisannya sampe pk. 14.00. Akh ya begitulah adanya pelayanan di Indonesia ini. Customer satisfaction? Nggak tau deh. Pokoknya demikian adanya. Harap maklum. Mengapa? Nggak tau, tanyakan saja pada rumput yang bergoyang. Mungkin mereka lelah, mungkin mereka lapar. Bahkan mungkin mereka lelah dan lapar. *pulang lagi tangan hampa

Karena deadline waktu itu hari Rabu, dan udah mepet, akhirnya hari Senin, lanjut urusan perpanjang STNK. Cusss, pagi-pagi Senin udah nyari tempat perpanjangan STNK Keliling. Yang paling deket, waktu itu di Lapangan Banteng, depan Hotel Borobudur. Udah pasti tau bakalan rame, berangkat dari rumah pk. 08.00, abis anter Nares sekolah. Sampe Lapangan Banteng, udah rame aja yang ngantri. Tapi banyaknya parkiran motor.

Mau perpanjang STNK mobil disini? Siapin dulu dokumen-dokumen ini ya... (ini informasi dari petugas STNK mobil keliling disini):

- BPKB asli dan salinannya (foto copy-an)
- KTP asli dan salinannya
- STNK asli dan salinannya

Berhubung ini mobil atas nama saya sendiri, jadinya nggak perlu surat kuasa. Denger-denger dari petugas disana, kalo bukan orang yang punya kendaraannya yang perpanjang sendiri, Nah, terus lagi nih, kalo mau foto copy di TKP, bisa juga kok, harganya? Nggak tau. Tapi yang jelas bakalan beda sama harga foto copy di warung depan kampus... hihihi.

Sampe sana, saya langsung ambil formulirnya. Ambil formulir, langsung ikut antrian. Isi formulirnya sambil ngantri aja. Ini bakalan menghemat waktu, ketimbang harus ngisi formulir dulu di meja yang disediakan, trus baru ngantri. Bener aja lho, baru aja selesai isi formulir, eh ternyata antrian di belakang udah panjang. Emang dah, kalo otak gak mau rugi mah ada aja jalannya kan ya... Lanjut sama antrian. Antrian ngapain siyh? Lah itu dia, ngasihin formulir dan tetek bengeknya alias dokumen-dokumen yang tadi dibawa berikut dengan fotocopy-annya.

Udah offline, udah nggak bisa terima formulir...

Mulai kesel, pemirsaaaa...

Udah giliran kita, saya serahin deh tuh semua berkas. Cuma ditanya sama petugasnya, "Mba, ini yang punya mobil siapa?" Hadeeeuh, masa' mau dibilang "Kepo banget deh deh..." Yaudah sih dijawab dengan halus bagaikan mahluk halus, "Saya, pak..." Analisa saya, dia mau bilang kalo bukan punya sendiri, kudu pake surat kuasa bermaterai dari pemilik mobil. Oke, done. Selesai ngasih berkas-berkas, saya disuruh nunggu aja. Saya nunggu disitu juga, sambil duduk-duduk pada kursi yang kebetulan bisa saya dudukin. Alhamdulillah, rejeki dapet tempat duduk.

Udah nunggu 30 menit, eh tetiba ada pengumuman, "Bapak dan Ibu, bersama ini kami sampaikan kepada bapak ibu, bahwa sistem mengalami offline. Bagi yang mau, silahkan perpanjangan ke Mangga Dua" Hueeeh, saya mah disitu rasanya mau ngamuk. Waaaddd... sini dah pengen saya cabik-cabik... Nggak tau apa saya udah ngamuk dari hari Sabtu? Nggak tau saya lagi mau makan orang? Ada beberapa orang bapak yang nanya ke petugas, bakalan online lagi kapan? Jawabnya pak petugas santai ajah... "belum tau pak.. belum pasti" dan... si bapak pun berang... ahahahaaa... acak-acak aja pak, sikaaat pak...

Beberapa orang dipanggil namanya, ternyata berkas mereka dikembalikan. Saya? Nggak termasuk yang dipanggil. Ahahahaaa..., sungguh ya, ini mah mungkin rejeki anak bapak ibu. Akhirnya saya menunggu saja. Nggak lama kok, cuma 1 jam. Hueeeh, iya, cepet lah ya, dibanding suruh nunggu sampe besok, coba? Dipanggil, ternyata suruh mbayar. Bayarnya pakai cash ya. Nggak tau di STNK keliling bisa pakai mesin EDC. Lah, sistem suka offline, gimana mau pake EDC... ada juga ECD yang stands for E Capek Deeeh... Udah bayar? Suruh nunggu lagi... ya, nggak lama kok, cuma 45 menit aja. Iya dah... manut aja...

Kelar juga akhirnya nih urusan STNK... dari pk 09.00 sampe pk 12.00 hohooo... kata kang parkir yang jaga disitu, "Yang penting kelar ya neng... daripada nggak kelar. Biasanya mah palingan sejam juga selesai neng..." Iye bang... bener banget, masih alhamdulillah kelar hari ini... Kalo kudu besok lagi ngurusnya, saya capek bang... capek fisik, capek hati... hiks hiks...

KURIKULUM SD KINI... JAHARA DEH...

Buat ibu-ibu yang selalu mendampingi anak-anaknya belajar, pasti paham banget kalau materi pelajaran sekarang ini berat sekali. Ehm, apa ja...

Popular Post