2.22.2012

GIZI SEIMBANG BUAT PERTUMBUHAN BABY


Minggu tanggal 19 Feb 2012 saya berkesempatan ikutan kelasnya milis Mamaku Koki Handal yang mengupas tentang gizi anak di 1000 hari pertama. Aseli degh, pengen banget ikutan kelas singkat ini. Kenapa? Soalnya pengen tau, bagaimana mengatur gizi yang baik buat Nares. Apakah selama ini makannya Nares udah bener atau masih perlu perbaikan? Nah, daftar deh saya, melalui milis mpasiumahan yang di moderator-in sama mba Dian Prima as known as mba Depe. Udah daftar, trus konfirmasi dan bayar deh. Alhamdulillaaah, si bapak keceh bayarin saya ikutan kelas ini.

Okey, di sini saya mau share beberapa ilmu yang baru saya ketahuin lho, dari Ibu Maria Phan, sang pemateri di kelas ini. Bu Maria bekerja pada badan pangan dunia dan sudah keliling belahan dunia mana saja untuk melihat gizi bayi dan anak di seluruh penjuru dunia. Yang namanya negara entah berantah pun sudah dijajaki sama bu Maria lho. Pernah kok, cerita beliau, dirinya melakukan research ke tempat yang benar-benar sulit untuk dijangkau. Pokoknya akses itu benar-benar tertutup. Sampai-sampai, listrik pun belum masuk. Nah, dengan kondisi yang sulit begitu, makanya distribusi makanan juga susah. Penduduk setempat hanya bisa mengandalkan bahan-bahan yang ada di sekitarnya yang pastinya amat sangat terbatas. Nah, makanya dari itu banyak bayi-bayi yang kekurangan gizi *mulai mewek Makanya, buat kita yang hidup di kota dengan segala ada bahan makanan ada, harus memanfaatkan semaksimal mungkin itu bahan-bahan makanan. Mumpung mudah didapat, ada rejeki, makanya maksimalkan lagh gizi anak kita!

Yuks, lanjut di bawah ini ya share-nya...


Poin 1 – Kapan masa penting pemberian nutrisi kepada anak?

Pada tau nggak, kalo ternyata pemberian nutrisi pada anak itu sebenernya harus sudah dimulai pada masa awal-awal kehamilan lho. Bukan pada saat lahir ternyata, apalagi dari pas mulai MPASI. Got the point kan?  Yups, hamil berarti harus makan bergizi seimbang. Jadi, begitu terjadinya pembuahan di sel telur, itu adalah awal pemberian nutrisi kepada anak. Nah, jangan salah, ternyata di masa hamil ini, nutrisi yang masuk ke baby itu yang menentukan nanti baby-nya bakalah cukup gizi atau nggak pas si baby lahir. Makanya, si ibu pas hamil itu harus makan yang bergizi tinggi. Kalo mual gimana? Trus sampe muntah-muntah? “Ya harus dimasukin lagi setelah muntah. Jenis makanan kan banyak. Coba cari yang ngga bikin mual”, begitu kira-kira penjelasan dari bu Maria. So ladies calon emak atau yang mau hamdun lagi, ayo masupin makanannya yang bergizi tinggi yah, buat si baby kita, bukan buat kita. Jadi, kalo kita nggak makan, yang dipikirin adalah, “baby kita makan apa, kalo kita nggak makan?”.

BBLR (berat badan lahir rendah) pada bayi, sebisa mungkin harus dihindari. Nah, makanya disini penting sekali peranan ibu untuk memberikan gizi yang terbaik buat si baby. Ya karena ternyata memang anak kita butuh asupan gizi dari apa yang kita makan. Jadiii, buat bumil ayo makan yang banyak dan bergizi ya! Buat yang mau hamil pun, ternyata harus makan makanan yang bergizi juga lho.


Poin 2 – Berat dan Tinggi badan anak

Sepertinya sudah barang yang tidak langka lagi, ketika kesehatan anak diukur dari timbangan badannya saja. Baru tau banget ketika ikutan kelas kece ini, ternyata untuk mengukur pertumbuhan si anak, nggak hanya dilihat dari berat badannya saja lho. Tapi juga dari tinggi badan anak. Sempet bingung juga sih tentang tinggi badan ini, secara di benak saya itu kalo masalah tinggi badan ya banyaknya dipengaruhi sama faktor keturunan (genetik). Kalo ibunya bapaknya pendek, ya anaknya cenderung pendek juga. Ternyata paradigma itu ya sama sekali nggak bisa diterima mentah-mentah. Bu Maria menjelaskan, bahwa tinggi anak itu sangat tergantung ya dari gizi dan makanan yang dimakannya. Faktor genetik memang mempengaruhi, tapi ternyata itu sangat sedikit. Nah, ada mama kece di kelas ini yang share pengalaman pribadinya, katanya ada temennya dimana orang tuanya pendek, tapi anaknya bisa tinggi. Hal itu ternyata karena si orang tua selalu memberikan makanan yang bergizi tinggi buat anaknya. Waaah, begitu toh! Hmmm, ya ya ya, pantesan aja mas-mas saya tingginya diatas 175cm semua, soalnya waktu kecil mungkin makanannya bergizi seimbang semua yah...

Kalo saya sendiri berfikir, dengan tinggi badan 166cm ini ya memang karena bapak saya agak tinggi. Nah, kakek dari pihak ibu saya, itu tinggi juga. Eyang putri pun terhitung tinggi untuk seukuran perempuan di desanya. Jadi saya ngga pernah berfikir kalau ternyata tinggi itu berpengaruh banyak dari makanan yang masuk ke badan kita. Lah wong saya sebelum masa pubertas itu tingginya nggak seberapa kok, bila dibandingkan dengan teman-teman perempuan yang lain. Nah, begitu masuk masa puber, makan menggila (udah kaya’ buto jowo yang segala macam dimakan, sampe-sampe kalo makan instant noodle aja harus 2 pak #kebanyakan MSG, wkwkwk...). Akhirnya bener yah, tinggi badan saya kaya ditiup angin. Bet bet bet... ngacir! Ooo, begitu tho. Ternyata kalo makan yang bergizi tinggi, badan kita bertambah tingginya.

Bu Maria melanjutkan materi yang sudah ada di slide show. Beliau bercerita kalau ternyata, menaikkan tinggi badan itu tidak semudah menambah berat badan lho. Banyak yang berhasil untuk naikin berat badan baby-nya, tapi untuk meninggikan badannya, masih belum banyak yang berhasil. Makanya dari itu, kita perlu usaha ekstra untuk meninggikan berat badan anak kita. Nah, gimana biar tinggi badan anak kita bisa menyesuaikan dengan standard tinggi badan WHO? Ya ternyata harus makan yang bergizi seimbang.


Poin 3 – Makanan Bergizi Seimbang

Ternyata 4 sehat 5 sempurna itu udah nggak dipake lagi yah? Setelah melakukan research dan pengembangan-pengembangan ilmu dari mana-mana, sekarang yang dibutuhkan itu adalah Gizi Seimbang. Pake piramida makanan itu lho. Jadi, diawali dengan karbohidrat, sayur mayur, protein hewani dan protein nabati, buah dan produk susu. Nah, ini yang dipake sekarang buat memperbaiki gizi anak-anak. Ya, secara konsep sih sepertinya material makanan yang dipake ya sama. Hanya di piramida gizi seimbang ini ternyata ada air putih 8 gelas.

Di piramida makanan gizi seimbang ini juga, ternyata masing-masing golongan makanan memiliki tugas masing-masing di dalam tubuh kita. Karbohidrat adalah sebagai zat tenaga. Sayur dan buah adalah zat pembangun. Protein hewani sebagai zat pengatur. Nah, komposisi makanan itu lah yang digunakan untuk menunjang nutrisi pertumbuhan anak. Makanya, harus seimbang tuh semua komposisi, biar mereka menjadi satu kesatuan yang kuat. Nggak bisa hanya mengandalkan salah satu zat dari mereka. Misalnya, hanya banyak makan buah atau sayur. Okey mungkin kalo buat orang dewasa, buat yang diet karbohidrat. Tapi untuk bayi, abaikan peraturan tersebut. Karena masa-masa bayi itu membutuhkan nutrisi yang sangat tepat.

Apa saja sih makanan yang ada di piramida gizi seimbang ini?


Piramida gizi seimbang (doc. medicastore)
a. Karbohidrat :
(nasi, ubi, kentang, gandum),
b. Sayur mayur 
(segala jenis sayur),
c. Protein hewani dan nabati 
(daging, ikan, ayam, kedelai, kacang hijau, kacang-kacangan),
d. Minyak-minyak
(evoo, eloo, canola oil)
e. Air putih


Di Amerika sendiri, sekarang mereka menerapkan "my plate" ini untuk acuan makanan gizi seimbang. Jadi, di piringnya mereka itu harus ada serealia, protein, buah, sayur, dan susu di gelas. Tuh liat, komposisinya juga jelas kan? Serealia dan sayurannya besarnya sama. Sementara protein dan buah besarannya juga sama.

Komposisi Gizi Seimbang "My Plate" (doc.  nouurishactive)

Nah, bu Maria juga menjelaskan dengan contoh bagaimana mengatur komposisi gizi seimbang buat nutrisi bayi kita. Ternyata, di dalam sehari makan itu ada harus terdiri dari beberapa macam komponen yang ada di piramida gizi seimbang. Ya nasi, kacang-kacangan, sayuran, telur, daging, buah, minyak. Wah, seru banget! Ini ilmu yang baru saya dapatkan, ternyata dalam sehari daging yang dibutuhkan itu kira-kira sebesar kotak korek api. Pantesan, Nares agak susah naek berat badannya. Soalnya protein hewani yang saya kasih ternyata kurang banyak. Haish, payah beud dah emanknya Nares! Trus minyak-minyak juga kurang. Emang sih, Nares tiap pagi saya kasih EVOO (Extra Virgin Olive Oil), tapi ternyata ya masih kurang. Baiklah, akan diaplikasikan  sepulangnya dari short course ini!

Yang nggak kalah pentingnya itu ternyata karbohidrat! So that's why better perdana MPASI itu dimulai dengan serealia, which is serealia itu mengandung banyak zat tenaga! Iya donk, baby itu butuh tenaga yang banyak, buat maen, buat mikir, buat bikin hati emak bapaknya senang! Hohohooo, bersyukurlah, Nares kena MPASI perdananya pake tepung beras. 

  
Poin 4 – Mengukur pertumbuhan anak dengan aplikasi Athro dari WHO

Ternyata WHO sudah membuat aplikasi khusus untuk mengukur pertumbuhan anak bayi lho. Namanya WHO Anthro. Tinggal masukin data-data anak kita, nanti software itu langsung mengitung pertumbuhan anak kita, apakah sesuai standard WHO atau lebih atau bisa juga kurang. Udah pernah sih, download dari link yang pernah dikasih di milis AFB, tapi nggak ngerti cara bacanya. Walaupun udah ada panduannya, tapi kok ya masih oon sayah. Untung aja pas di kelas ini, Bu Maria menjelaskan bagaimana cara membaca aplikasi ini.

Tampilan awal software WHO Anthro

Sampai di rumah, langsung degh, intip catatan penambahan berat badannya Nares dan tinggi badannya juga. Yah, bersyukur banget. Ternyata pertumbuhan dek Nares masih dalam “lampu hijau semua”. Walaupun nggak banyak, tapi yang penting hijau yah. Ada yang kurang-kurang sedikit, angkanya “-0.xx” Tak apalah, nanti dikejar lagi dengan makanannya. Makan sehat gizi seimbang dan pastinya buatan sendiri dari rumah! Yeaaa... Saya pun menyempatkan email sama bu Maria mengenai perkembangan Nares. Kata bu Maria, sudah bagus sih kalau “hijau” semua, kekurangannya (biar nggak “-0.xx”), masih bisa dikejar. Baiklah, kejar ya nak... brooom tot tooottt...

Nah, buat yang mau download software WHO Anthro, bisa dari sini ya. Mudah-mudahan bisa terpakai untuk memantau pertumbuhan fisik anak. Apalagi buat yang concern sama berat badan anak. Yah, seperti saya ini lah contohnya. Selalu khawatir berat badan anak kurang. Ya emang iye sih, berat badan Nares itu termasuk yang amat sangat standard. Nggak kurang, tapi ya standard! Makanya, harus kerja keras nih emaknya, biar berat badan Nares naek! At least saya berbuat yang terbaik buat anak saya, betol tidak pemirsah?


Nah, ternyata bener lho, setelah praktek, saya banyakin protein hewani untuk makanan Nares, berat badan Nares ya langsung naek! Before praktek 8.7kg dan after praktek 9.2kg. Hanya dalam jangka waktu 4 hari! Amazed! Tapi ya nggak mungkin juga mau naek banyak-banyak banget kali ya? Asal nggak minus, itu udah satu point tambah buat eikeh....

Ukuran WHO Anthro Nares, sebelum nambah protein hewani (liat kotak hjau yang deret kiri)
Ukuran WHO Anthro Nares, setelah nambah protein hewani (liat kotak hjau yang deret kiri) 


Poin 5 – Pertumbuhan Kualitas Anak

Abis digempur abis-abisan masalah pergizian anak, bu Maria juga inform ke kita peserta kelas, bahwa pertumbuhan anak itu nggak serta merta dari makanan yang bergizi seimbang saja, tapi kita orang tuany harus memperhatikan kualitas pertumbuhan anak. Misalnya, anak harus sering diajak ngobrol, ditatap matanya, diajakin baca doa bersama, diajarin baca buku, pokoknya quality time with kiddos lah. Jangan dipikir karena anaknya masih belum genap setahun maka mereka nggak ngerti apa yang disampaikan ortu yah. Hmmm, ternyata baby ngerti lho, apa yang orang tuanya mauin dan maksudkan. Yah, emang sih kadang nggak habis pikir liat pertumbuhan baby. Masih mungil gitu kok bisa makan, kok ngerti handphone itu bunyi, kok tau bapak ibunya datang, kok paham orang yang nggak dia sukain. Nah, makanya itu, kita sebagai orang tua harus ngajarin yang bener-bener buat baby kita.

So parents and parents to be, jagalah asupan nutrisi anak kita. Karena, nutrisi itu menentukan kesehatan anak kita. Senangnya berbagi... :-) 

2 comments:

  1. Halo mbak, makasih ya udah share artikel ini, berguna banget informasinya. Anyway gimana sih cara ngukur MUAC, Triceps skinfold dan subscapular skinfold??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba Annis,

      Terima kasih ya udah mampir ke blog saya... wah, kalo yg ngukur MUAC, triceps skinfold dll saya nggak ngerti juga mba... huaaaaa... maafkeun.

      Delete

KURIKULUM SD KINI... JAHARA DEH...

Buat ibu-ibu yang selalu mendampingi anak-anaknya belajar, pasti paham banget kalau materi pelajaran sekarang ini berat sekali. Ehm, apa ja...

Popular Post